Menteri PUPR gandeng arsitek rehabilitasi Kota Lasem mulai tahun depan
3 Desember 2020 14:58 WIB
Tangkapan layar - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara virtual pengukuhan Dewan Arsitek Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12/2020). ANTARA/Aji Cakti/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana memulai rehabilitasi Kota Lasem di Rembang, Jawa Tengah pada 2021.
"Kota Lasem akan kita rehabilitasi, kemarin desainnya sudah selesai. Tahun 2021 akan kita mulai," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara pengukuhan virtual Dewan Arsitek Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri PUPR, Kementerian PUPR melibatkan arsitek untuk rehabilitasi Kota Lasem.
"Kota-kota lama sedang kita rehabilitasi. Setelah kota lama Semarang, sekarang bersama para arsitek kami juga akan merehabilitasi kota pusaka Lasem," kata Menteri Basuki.
Baca juga: Menteri PUPR paparkan progres penataan 5 kawasan strategis pariwisata
Kota Lasem sendiri selain dikenal sebagai kota bersejarah juga merupakan kota budaya dan menjadi simbol kebhinekaan di Indonesia.
Kementerian PUPR terus mendorong program penataan kota melalui berbagai pembangunan infrastruktur berbasis pendekatan wilayah. Pembangunan kota berkelanjutan merupakan pembangunan yang mengintegrasikan berbagai aspek, di mana aspek sosial dan ekonomi dikembangkan, namun dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Untuk itu, kata dia, pengembangan kota hendaklah memenuhi prinsip layak huni, produktif, ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat dirasakan generasi mendatang.
Baca juga: Menteri PUPR tekankan pentingnya kebijakan infrastruktur yang kuat
Penataan kota di antaranya dilakukan Kementerian PUPR melalui pengembangan potensi kota seperti aset pusaka kota, kawasan heritage, dan bangunan bersejarah beserta budaya masyarakat di dalamnya.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah menuntaskan revitalisasi terhadap Kota Lama Semarang seluas 22,2 hektare pada tahun 2019.
Program ini menjadi pendorong pembangunan Kota Semarang sebagai kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan, serta meningkatkan potensi ekonomi lokal dan sektor pariwisata.
Baca juga: Menteri PUPR sebut Kota Lama Semarang akan diisi program Kemenparekraf
"Kota Lasem akan kita rehabilitasi, kemarin desainnya sudah selesai. Tahun 2021 akan kita mulai," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara pengukuhan virtual Dewan Arsitek Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri PUPR, Kementerian PUPR melibatkan arsitek untuk rehabilitasi Kota Lasem.
"Kota-kota lama sedang kita rehabilitasi. Setelah kota lama Semarang, sekarang bersama para arsitek kami juga akan merehabilitasi kota pusaka Lasem," kata Menteri Basuki.
Baca juga: Menteri PUPR paparkan progres penataan 5 kawasan strategis pariwisata
Kota Lasem sendiri selain dikenal sebagai kota bersejarah juga merupakan kota budaya dan menjadi simbol kebhinekaan di Indonesia.
Kementerian PUPR terus mendorong program penataan kota melalui berbagai pembangunan infrastruktur berbasis pendekatan wilayah. Pembangunan kota berkelanjutan merupakan pembangunan yang mengintegrasikan berbagai aspek, di mana aspek sosial dan ekonomi dikembangkan, namun dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Untuk itu, kata dia, pengembangan kota hendaklah memenuhi prinsip layak huni, produktif, ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat dirasakan generasi mendatang.
Baca juga: Menteri PUPR tekankan pentingnya kebijakan infrastruktur yang kuat
Penataan kota di antaranya dilakukan Kementerian PUPR melalui pengembangan potensi kota seperti aset pusaka kota, kawasan heritage, dan bangunan bersejarah beserta budaya masyarakat di dalamnya.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah menuntaskan revitalisasi terhadap Kota Lama Semarang seluas 22,2 hektare pada tahun 2019.
Program ini menjadi pendorong pembangunan Kota Semarang sebagai kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan, serta meningkatkan potensi ekonomi lokal dan sektor pariwisata.
Baca juga: Menteri PUPR sebut Kota Lama Semarang akan diisi program Kemenparekraf
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: