Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis, mencatatkan kenaikan tiga hari berturut-turut, terangkat lonjakan penambang-penambang utama setelah harga bijih besi mencapai tertinggi tujuh tahun.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 25,10 poin atau 0,38 persen menjadi 6.615,30 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 36,00 poin atau 0,53 persen menjadi 6.847,30 poin.

"Pasar sedang didorong lebih tinggi hari ini terutama oleh saham-saham penambang dan produsen energi," kata Analis Pasar CommSec, Steven Daghlian.

Baca juga: Saham Australia bervariasi, Indeks ASX naik terkerek saham tambang

"Fakta bahwa harga bijih besi melonjak 2,8 persen semalam ke tertinggi hampir tujuh tahun tentu telah membantu. Permintaan baja yang kuat di China dan melemahnya pasokan telah menjadi katalisator."

Saham sektor material dan energi masing-masing melonjak 3,80 persen dan 1,50 persen. Semua sektor lainnya berakhir di posisi merah.

Di sektor keuangan, saham bank-bank besar tergelincir dengan Commonwealth Bank turun 0,67 persen, National Australia Bank turun 0,13 persen, Westpac Bank turun 0,49 persen dan ANZ turun 0,09 persen.

Baca juga: Saham Australia dibuka menguat ditopang sektor sumber daya alam

Saham-saham perusahaan pertambangan sebagian besar melambung dengan BHP naik 4,94 persen, Rio Tinto naik 6,87 persen dan Fortescue Metals naik 13,28 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,75 persen.

Saham produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 1,08 persen, Santos naik 0,80 persen dan Woodside Petroleum naik 1,92 persen.

Saham supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles turun 0,72 persen dan Woolworths tidak berubah.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra melemah 0,66 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas merosot 1,08 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,72 persen.

Baca juga: Saham Filipina naik 3 hari beruntun, Indeks PSE melambung 1,60 persen