Yogyakarta (ANTARA News) - Kegagalan tim Piala Thomas dan Uber Indonesia bukan kesalahan atlet karena mereka jauh hari sebelumnya sudah berlatih keras, kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PBSI Joko Santoso di Yogyakarta, Rabu.
"Kegagalan itu karena tim China memang masih tangguh dibandingkan tim Indonesia. Sebelumnya kami sudah mempersiapkan secara matang, termasuk melakukan berbagai pelatihan," kata Joko usai melantik dan mengukuhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dia mengungkapkan, kegagalan Indonesia meraih tempat terhormat dalam turnamen yang baru saja digelar di Malaysia itu menjadi bahan evaluasi PB PBSI.
"PB PBSI kini sedang mempersiapkan tim untuk maju dalam Piala Sudirman 2011 di Shandong, China," kata Joko yang juga Panglima TNI.
Ia mengatakan, untuk Piala Thomas-Uber 2012 PB PBSI optimistis menjadi yang terbaik, karena semua sudah dievaluasi. Untuk Piala Sudirman 2011 di China, PB PBSI juga menargetkan menjadi yang terbaik.
"PB PBSI sudah mempersiapkan pebulutangkis muda sejak enam bulan lalu. PB PSBI sudah melatih 39 pemain di bawah usia 19 tahun di pusat pelatihan militer. Pelatihan itu dilakukan secara intensif," katanya.
Pebulutangkis muda itu dipersiapkan bukan untuk jangka waktu pendek, tetapi jangka panjang untuk Piala Soedirman 2011 dan Piala Thomas-Uber 2012.
"Dengan persiapan yang matang dan pelatihan yang intensif diharapkan pebulu tangkis Indonesia dapat meraih yang terbaik dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Soedirman dan Piala Thomas-Uber," katanya.
B015/H008
Ketua PBSI: Bukan Kesalahan Atlet
19 Mei 2010 13:47 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PBSI, Joko Santoso. (ANTARA)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: