Anggota DPR harapkan ekonomi syariah semakin berdayakan UMKM
3 Desember 2020 09:58 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) disaksikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memukul beduk saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mengapresiasi dan mengharapkan agar langkah pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air semakin membantu memberdayakan UMKM di berbagai daerah.
"Kita harus mengapresiasi langkah pemerintah, melalui Kementerian BUMN, yang akan melakukan merger bank syariah. Harapannya, bank syariah dapat semakin menggerakkan UMKM dan tentunya semakin membesarkan ekonomi syariah Indonesia di mata dunia," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Puteri Komarudin juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi syariah di dalam negeri bagi UMKM, contohnya dalam hal industri halal yang selama ini, Indonesia hanya menjadi pasar industri halal yang besar namun belum menjadi produsen.
Untuk itu, ujar dia, diharapkan industri halal bisa semakin ditingkatkan lagi agar menjadi suatu kesatuan yang holistik, termasuk bagi UMKM.
Baca juga: Menteri Erick: Pandemi jadi momen ekonomi syariah bangkit
"Oleh sebab itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk mendukung RUU Ekonomi Syariah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Baitul Muslimin KH. Hamka Haq menuturkan pentingnya mereorientasikan umat ke ekonomi.
Ia menyampaikan agar berbagai pesantren dapat memiliki kurikulum pengembangan ekonomi dan pengembangan keterampilan berekonomi.
"Tanpa keahlian di bidang ekonomi dan teknologi yang diperlukan dalam mengelola ekonomi, maka SDM kita akan terus digarap oleh orang asing," katanya.
Ketua Harian Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid Hasan menyatakan, semua pihak bertanggung jawab untuk membangun ekonomi umat.
"Di tengah situasi politik dalam negeri saat ini, mari kita bersama-sama fokus memaksimalkan potensi ekonomi syariah di bangsa," katanya.
Baca juga: Pakar proyeksikan 2021 jadi tahun kebangkitan ekonomi syariah
Sebagaimana diwartakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong digitalisasi pada layanan jasa keuangan berbasis syariah.
Pada penutupan Fintech Summit 2020 dan Pekan Fintech Nasional 2020 secara virtual, Wapres Ma'ruf Amin dari rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (25/11), mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga kemampuan tersebut harus didukung dengan inovasi layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan perekonomian secara digital dan daring menjadi model baru yang tidak dapat dihindari di tengah perkembangan teknologi saat ini. Khususnya di masa pandemi COVID-19, lanjut Wapres, kegiatan perekonomian tetap berjalan berkat bantuan teknologi.
Merujuk pada hasil survei Bank Dunia, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan kegiatan ekonomi secara daring mengalami penurunan penjualan lebih sedikit dibandingkan dengan yang bertransaksi secara luring.
Oleh karena itu, kata dia, keberadaan teknologi finansial semakin diperlukan dalam aktivitas ekonomi tersebut.
Di tempat terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menginginkan Indonesia menjadi pemain global untuk ekonomi dan keuangan syariah karena memiliki potensi besar dan sudah menjadi tren dunia.
"Pemerintah dan kita semua menginginkan bagaimana Indonesia menjadi pemain di dunia dalam ekonomi keuangan syariah," kata Perry Warjiyo pada webinar percepatan pengembangan pasar modal syariah di Jakarta, Senin (30/11).
Baca juga: Gubernur BI ingin RI jadi pemain global ekonomi syariah
Baca juga: Ekonomi syariah dan digitalisasi UMKM dorong pemulihan di masa pandemi
"Kita harus mengapresiasi langkah pemerintah, melalui Kementerian BUMN, yang akan melakukan merger bank syariah. Harapannya, bank syariah dapat semakin menggerakkan UMKM dan tentunya semakin membesarkan ekonomi syariah Indonesia di mata dunia," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Puteri Komarudin juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi syariah di dalam negeri bagi UMKM, contohnya dalam hal industri halal yang selama ini, Indonesia hanya menjadi pasar industri halal yang besar namun belum menjadi produsen.
Untuk itu, ujar dia, diharapkan industri halal bisa semakin ditingkatkan lagi agar menjadi suatu kesatuan yang holistik, termasuk bagi UMKM.
Baca juga: Menteri Erick: Pandemi jadi momen ekonomi syariah bangkit
"Oleh sebab itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk mendukung RUU Ekonomi Syariah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Baitul Muslimin KH. Hamka Haq menuturkan pentingnya mereorientasikan umat ke ekonomi.
Ia menyampaikan agar berbagai pesantren dapat memiliki kurikulum pengembangan ekonomi dan pengembangan keterampilan berekonomi.
"Tanpa keahlian di bidang ekonomi dan teknologi yang diperlukan dalam mengelola ekonomi, maka SDM kita akan terus digarap oleh orang asing," katanya.
Ketua Harian Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid Hasan menyatakan, semua pihak bertanggung jawab untuk membangun ekonomi umat.
"Di tengah situasi politik dalam negeri saat ini, mari kita bersama-sama fokus memaksimalkan potensi ekonomi syariah di bangsa," katanya.
Baca juga: Pakar proyeksikan 2021 jadi tahun kebangkitan ekonomi syariah
Sebagaimana diwartakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong digitalisasi pada layanan jasa keuangan berbasis syariah.
Pada penutupan Fintech Summit 2020 dan Pekan Fintech Nasional 2020 secara virtual, Wapres Ma'ruf Amin dari rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (25/11), mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga kemampuan tersebut harus didukung dengan inovasi layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan perekonomian secara digital dan daring menjadi model baru yang tidak dapat dihindari di tengah perkembangan teknologi saat ini. Khususnya di masa pandemi COVID-19, lanjut Wapres, kegiatan perekonomian tetap berjalan berkat bantuan teknologi.
Merujuk pada hasil survei Bank Dunia, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan kegiatan ekonomi secara daring mengalami penurunan penjualan lebih sedikit dibandingkan dengan yang bertransaksi secara luring.
Oleh karena itu, kata dia, keberadaan teknologi finansial semakin diperlukan dalam aktivitas ekonomi tersebut.
Di tempat terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menginginkan Indonesia menjadi pemain global untuk ekonomi dan keuangan syariah karena memiliki potensi besar dan sudah menjadi tren dunia.
"Pemerintah dan kita semua menginginkan bagaimana Indonesia menjadi pemain di dunia dalam ekonomi keuangan syariah," kata Perry Warjiyo pada webinar percepatan pengembangan pasar modal syariah di Jakarta, Senin (30/11).
Baca juga: Gubernur BI ingin RI jadi pemain global ekonomi syariah
Baca juga: Ekonomi syariah dan digitalisasi UMKM dorong pemulihan di masa pandemi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: