Ani Yudhoyono Janji Kirim Buku untuk TKI di Malaysia
18 Mei 2010 18:56 WIB
Niaga Chief Executive Group CIMB Dato Sri Nazir Razak (kanan) memberikan secara simbolis cinderamata kepada Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono (2 kanan) disaksikan Presdir CIMB Niaga Arwin Rasyid (ketiga dari kiri) serta sejumlah tenaga kerja Indonesia di Malaysia usai berkunjung dan melakukan dialog dengan para TKI di Shelter Rumah Kita di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (18/5). Rumah Kita yang dapat menampung sekitar 50 TKI ini merupakan hasil kerja sama CIMB Niaga dengan Kedubes Indonesia di Malaysia. (ANTARA/Eko)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ibu negara Ani Bambang Yudhoyono berjanji akan mengirim istri menteri setiap bulan untuk memberikan pelatihan dan ceramah serta buku-buku bacaan di Rumah Kita, Kuala Lumpur, tempat para TKW bermasalah ditampung oleh KBRI.
"Saya akan mengirim istri menteri setiap bulan untuk memberikan pelatihan dan ceramah kepada kalian dan memberikan buku-buku bacaan bagi orang dewasa," kata Ibu Ani Yudhoyono di hadapan sekitar 50 TKW bermasalah di Kuala Lumpur, Selasa.
Rumah Kita adalah sebuah rumah sumbangan dari CIMB Malaysia dan CIMB Niaga yang diberikan kepada KBRI untuk menampung TKW bermasalah hingga kasusnya selesai. Saat acara itu hadir CEO CIM Nazir Razak, adik kandung PM Malaysia Najib Tun Razak, Dirut CIMB Niaga Arwin Rasyid, Ny Marty Natalegawa dan Ny Dai Bachtiar.
Rumah Kita ini mampu menampung 50 TKW bermasalah dan dilengkapi dengan komputer, TV, dan berbagai alat untuk meningkatkan ketrampilan TKW.
"Rumah Kita ini hampir sama dengan konsep rumah pintar yang saya promosikan dan kembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Ada ruang baca, melihat acara TV, dan halaman untuk bercocok tanam ," kata Ani Yudhoyono yang didampingi wakil Dubes Tatang B Razak.
Dalam kunjungan ke rumah kita itu, Ibu Ani melihat ruang tempat tidur TKW, ruang baca, ruang belajar, dan tanah untuk bercocok tanam.
Setelah itu, ia mengadakan dialog dan mendengarkan aspirasi TKW bermasalah. "Adakah di antara kalian yang mau kerja," tanya Ibu Negara.
"Tidak bu. Kami ingin pulang ke Indonesia dan bekerja di sana," jawab para TKW.
Seorang TKW bermasalah memberanikan diri bercerita pengalamannya bekerja di Malaysia. Ceritanya, selama 14 tahun bekerja di Malaysia tidak pernah menerima gaji. Dua tahun bekerja dengan majikan terima gaji tapi dibayar kepada agensi. Agensi Malaysia bukannya memberikan gajinya malah mempekerjakan pembantu Indonesia selama 12 tahun tanpa digaji.
"KBRI sedang menangani kasus dia. Kami akan memanggil majikannya dan mendesak membayar gaji PRT Indonesia," kata Tatang B Razak, wakil Dubes RI.
Berbagai bagai cerita diungkapkan oleh para TKW yang membuat Ibu Negara Ani Yudhoyono mengelus-elus dadanya dengan perasaan iba.
Rencananya, Menakertrans Muhaimin Iskandar akan meresmikan Rumah Kita, Rabu (19/5). Usai acara kunjungan Ani Yudhoyono kemudian datang Menlu Marty Natalegawa dengan Dubes RI Da`i Bachtiar melihat Rumah Kita.(Ant/R009)
"Saya akan mengirim istri menteri setiap bulan untuk memberikan pelatihan dan ceramah kepada kalian dan memberikan buku-buku bacaan bagi orang dewasa," kata Ibu Ani Yudhoyono di hadapan sekitar 50 TKW bermasalah di Kuala Lumpur, Selasa.
Rumah Kita adalah sebuah rumah sumbangan dari CIMB Malaysia dan CIMB Niaga yang diberikan kepada KBRI untuk menampung TKW bermasalah hingga kasusnya selesai. Saat acara itu hadir CEO CIM Nazir Razak, adik kandung PM Malaysia Najib Tun Razak, Dirut CIMB Niaga Arwin Rasyid, Ny Marty Natalegawa dan Ny Dai Bachtiar.
Rumah Kita ini mampu menampung 50 TKW bermasalah dan dilengkapi dengan komputer, TV, dan berbagai alat untuk meningkatkan ketrampilan TKW.
"Rumah Kita ini hampir sama dengan konsep rumah pintar yang saya promosikan dan kembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Ada ruang baca, melihat acara TV, dan halaman untuk bercocok tanam ," kata Ani Yudhoyono yang didampingi wakil Dubes Tatang B Razak.
Dalam kunjungan ke rumah kita itu, Ibu Ani melihat ruang tempat tidur TKW, ruang baca, ruang belajar, dan tanah untuk bercocok tanam.
Setelah itu, ia mengadakan dialog dan mendengarkan aspirasi TKW bermasalah. "Adakah di antara kalian yang mau kerja," tanya Ibu Negara.
"Tidak bu. Kami ingin pulang ke Indonesia dan bekerja di sana," jawab para TKW.
Seorang TKW bermasalah memberanikan diri bercerita pengalamannya bekerja di Malaysia. Ceritanya, selama 14 tahun bekerja di Malaysia tidak pernah menerima gaji. Dua tahun bekerja dengan majikan terima gaji tapi dibayar kepada agensi. Agensi Malaysia bukannya memberikan gajinya malah mempekerjakan pembantu Indonesia selama 12 tahun tanpa digaji.
"KBRI sedang menangani kasus dia. Kami akan memanggil majikannya dan mendesak membayar gaji PRT Indonesia," kata Tatang B Razak, wakil Dubes RI.
Berbagai bagai cerita diungkapkan oleh para TKW yang membuat Ibu Negara Ani Yudhoyono mengelus-elus dadanya dengan perasaan iba.
Rencananya, Menakertrans Muhaimin Iskandar akan meresmikan Rumah Kita, Rabu (19/5). Usai acara kunjungan Ani Yudhoyono kemudian datang Menlu Marty Natalegawa dengan Dubes RI Da`i Bachtiar melihat Rumah Kita.(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: