Menkes Italia berharap vaksinasi COVID-19 dapat dimulai Januari 2021
2 Desember 2020 19:39 WIB
Seorang pria berjalan melewati Galleria Umberto yang kosong, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) terus berlanjut, di Turin, Italia, Jumat (6/11/2020). REUTERS/Massimo Pinca/hp/cfo (REUTERS/MASSIMO PINCA)
Roma (ANTARA) - Italia akan meluncurkan program vaksinasi virus corona gratis yang sangat besar awal tahun depan, kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza pada Rabu (2/12), ketika pemerintah menyiapkan pembatasan untuk menghindari lonjakan infeksi selama liburan musim dingin.
"Kami akhirnya melihat daratan, kami memiliki rute yang jelas ke pelabuhan yang aman. Tampaknya mulai Januari kami akan mendapatkan vaksin pertama," ujar dia kepada senat majelis tinggi.
Speranza mengatakan pemerintah memiliki opsi untuk membeli 202 juta suntikan vaksin COVID-19 dari berbagai perusahaan dan sedang menunggu izin penggunaannya dari otoritas obat Eropa.
Baca juga: Italia berlakukan semi karantina di Lombardy demi tekan COVID-19
Baca juga: Setelah Ronaldo negatif COVID-19, virus serang tim Serie A lainnya
"Distribusi vaksin tergantung pada kontrak yang ditandatangani oleh Komisi Eropa [...] tunduk pada prosedur otorisasi yang belum sepenuhnya pasti," kata dia kepada anggota parlemen.
Pada Rabu, Inggris menjadi negara pertama di Barat yang menyetujui vaksin COVID-19, setelah regulator obatnya memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech yang akan tersedia mulai minggu depan.
Italia, negara Barat pertama yang terdampak virus itu, telah mencatat 56.361 kematian akibat COVID-19 sejak wabah muncul pada Februari dan memiliki jumlah korban tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris. Negara itu juga telah mendaftarkan 1,62 juta kasus.
Speranza mengatakan bagian utama dari kampanye vaksin Italia akan dilakukan antara musim semi dan musim panas 2021, dengan petugas kesehatan, orang tua dan mereka yang tinggal di panti jompo mendapatkan suntikan pertama, serta para tentara yang terlibat dalam distribusi vaksin.
Italia memberlakukan pembatasan baru bulan lalu untuk mengendalikan gelombang kedua infeksi, menutup sebagian besar wilayah industri di utara dan membatasi aktivitas bisnis.
Setelah kasus baru harian menurun dalam seminggu terakhir, pemerintah menghapus beberapa pembatasan pada toko dan pergerakan orang sebelum Natal.
Sebuah pertemuan kabinet yang dijadwalkan Rabu malam diharapkan untuk menyetujui pembatasan lebih lanjut untuk mencegah lonjakan infeksi baru selama musim liburan mendatang.
"Tujuan kami adalah membatasi perjalanan ke luar negeri dan antardaerah selama liburan musim dingin," kata Speranza, kemudian menambahkan bahwa pergerakan dapat lebih dibatasi pada Natal dan Tahun Baru.
Dia menegaskan kembali bahwa pemerintah bermaksud untuk menutup resor ski.
Sumber: Reuters
Baca juga: Italia mungkin mulai suntikkan vaksin COVID-19 akhir November
Baca juga: Roberto Mancini dikonfirmasi positif COVID-19
"Kami akhirnya melihat daratan, kami memiliki rute yang jelas ke pelabuhan yang aman. Tampaknya mulai Januari kami akan mendapatkan vaksin pertama," ujar dia kepada senat majelis tinggi.
Speranza mengatakan pemerintah memiliki opsi untuk membeli 202 juta suntikan vaksin COVID-19 dari berbagai perusahaan dan sedang menunggu izin penggunaannya dari otoritas obat Eropa.
Baca juga: Italia berlakukan semi karantina di Lombardy demi tekan COVID-19
Baca juga: Setelah Ronaldo negatif COVID-19, virus serang tim Serie A lainnya
"Distribusi vaksin tergantung pada kontrak yang ditandatangani oleh Komisi Eropa [...] tunduk pada prosedur otorisasi yang belum sepenuhnya pasti," kata dia kepada anggota parlemen.
Pada Rabu, Inggris menjadi negara pertama di Barat yang menyetujui vaksin COVID-19, setelah regulator obatnya memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech yang akan tersedia mulai minggu depan.
Italia, negara Barat pertama yang terdampak virus itu, telah mencatat 56.361 kematian akibat COVID-19 sejak wabah muncul pada Februari dan memiliki jumlah korban tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris. Negara itu juga telah mendaftarkan 1,62 juta kasus.
Speranza mengatakan bagian utama dari kampanye vaksin Italia akan dilakukan antara musim semi dan musim panas 2021, dengan petugas kesehatan, orang tua dan mereka yang tinggal di panti jompo mendapatkan suntikan pertama, serta para tentara yang terlibat dalam distribusi vaksin.
Italia memberlakukan pembatasan baru bulan lalu untuk mengendalikan gelombang kedua infeksi, menutup sebagian besar wilayah industri di utara dan membatasi aktivitas bisnis.
Setelah kasus baru harian menurun dalam seminggu terakhir, pemerintah menghapus beberapa pembatasan pada toko dan pergerakan orang sebelum Natal.
Sebuah pertemuan kabinet yang dijadwalkan Rabu malam diharapkan untuk menyetujui pembatasan lebih lanjut untuk mencegah lonjakan infeksi baru selama musim liburan mendatang.
"Tujuan kami adalah membatasi perjalanan ke luar negeri dan antardaerah selama liburan musim dingin," kata Speranza, kemudian menambahkan bahwa pergerakan dapat lebih dibatasi pada Natal dan Tahun Baru.
Dia menegaskan kembali bahwa pemerintah bermaksud untuk menutup resor ski.
Sumber: Reuters
Baca juga: Italia mungkin mulai suntikkan vaksin COVID-19 akhir November
Baca juga: Roberto Mancini dikonfirmasi positif COVID-19
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: