Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore melemah keatas 9.100 per dolar AS setelah banyak pelaku pasar melepas mata uang itu menyusul menguatnya dolar di pasar regional.

Rupiah ditransaksikan pada kisaran 9.125/9.135 per dolar AS, melemah 35 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu 9.090/9.100.

Analis valas PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, memperkirakan rupiah masih akan tertekan karena pelaku asing masih khawatir akibat lambatnya bantuan dana ke Yunani yang sedang mengalami krisis keuangan.

"Pelaku asing saat ini sedang memfokuskan diri terhadap dana bantuan dari lembaga keuangan Uni Eropa yang dinilai lambat dan dikhawatirkan krisis itu akan berlanjut ke negara lain," ucapnya.

Meski rupiah tertekan, lanjut dia, posisinya dinilai masih aman karena berada di atas angka 9.100 per dolar yang membuat pelaku bisnis dapat melaksanakan kegiatannya.

"Kami harapkan posisinya sepanjang pekan ini masih berada dalam kisaran yang sempit antara 9.100 sampai 9.150 per dolar," ucapnya.

Rupiah, menurut dia masih berpeluang untuk naik lagi, karena pelaku asing masih aktif berada di pasar, mereka menunggu peluang untuk kembali membeli rupiah yang saat ini tertekan.

"Kami akan kembali membeli rupiah apabila peluang untuk membelinya memang ada yang didukung oleh membaiknya pasar eksternal," ujarnya.

Krisna Dwi Setiawan mengatakan, posisi rupiah memang saat ini sangat ideal, namun naik turunnya mata uang itu memang tergantung oleh isu yang muncul di pasar, namun rupiah diperkirakan tidak akan berada jauh dari kisaran tersebut.

Apalagi Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial untuk mencari keuntungan yang lebih baik, ucapnya.

(T.h-CS/S026)