BNI genjot transformasi jadi pemain global
1 Desember 2020 21:13 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar ketika memberikan sambutan usai menerima penghargaan secara virtual Bankers of the year 2020 oleh Infobank di Jakarta, Selasa (1/12/2020). ANTARA/Dewa Wiguna.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggenjot transformasi layanan bisnis untuk menjadi salah satu pemain di tataran global.
“Transformasi sedang kami lakukan untuk menjadi salah satu bank yang berkiprah di global,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam webinar Infobank di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, bank BUMN ini akan terus melakukan terobosan termasuk layanan kepada nasabah karena nasabah memiliki peran penting bagi perbankan agar sehat.
“Kami berharap semua bisa mendukung fungsi intermediasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, supaya bisa melewati masa pandemi dengan cepat dan bisa recovery,” imbuhnya.
Pada kuartal III-2020, BNI mempertahankan kinerja yang cukup positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,32 triliun secara tahunan (year on year/ yoy).
Sedangkan, pertumbuhan total aset bersih sebesar 12,5 persen yang didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 21,4 persen yakni menjadi Rp705,1 triliun pada kuartal III-2020.
Dengan pertumbuhan DPK tersebut, BNI memiliki fundamental yang kuat untuk tetap dapat menyalurkan kredit bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Penyaluran kredit BNI mengalami pertumbuhan sebesar 4,2 persen pada kuartal III-2020.
Bank BUMN ini akan tetap mengedepankan pertumbuhan yang berkualitas serta mengutamakan perbaikan kualitas aset dengan mengidentifikasi sektor yang tepat untuk ekspansi kredit melalui penilaian komprehensif.
Sementara itu, dalam webinar yang dirangkaikan dengan penganugerahan secara virtual Top 100 Bankers 2020 yang diadakan Infobank, Royke meraih penghargaan Bankers of The Year 2020.
Penghargaan itu, kata dia, diharapkan mendukung dan memotivasi perbankan untuk lebih siap menghadapi perkembangan digitalisasi dan pandemi COVID-19.
Bankir yang merintis karir sebagai analis di Bank Dagang Negara (BDN) pada 1999 ini dinilai telah memberikan kontribusi, dedikasi, kerja keras, komitmen, dan inovasi yang nyata bagi percepatan pembangunan ekonomi Indonesia hingga saat ini memimpin BNI.
Baca juga: BNI fokus garap UMKM orientasi ekspor
Baca juga: Kemendag-BNI bersinergi topang pembiayaan ekspor UKM
Baca juga: BNI layani transaksi bilateral RI-Jepang, gunakan mata uang lokal
“Transformasi sedang kami lakukan untuk menjadi salah satu bank yang berkiprah di global,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam webinar Infobank di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, bank BUMN ini akan terus melakukan terobosan termasuk layanan kepada nasabah karena nasabah memiliki peran penting bagi perbankan agar sehat.
“Kami berharap semua bisa mendukung fungsi intermediasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, supaya bisa melewati masa pandemi dengan cepat dan bisa recovery,” imbuhnya.
Pada kuartal III-2020, BNI mempertahankan kinerja yang cukup positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,32 triliun secara tahunan (year on year/ yoy).
Sedangkan, pertumbuhan total aset bersih sebesar 12,5 persen yang didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 21,4 persen yakni menjadi Rp705,1 triliun pada kuartal III-2020.
Dengan pertumbuhan DPK tersebut, BNI memiliki fundamental yang kuat untuk tetap dapat menyalurkan kredit bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Penyaluran kredit BNI mengalami pertumbuhan sebesar 4,2 persen pada kuartal III-2020.
Bank BUMN ini akan tetap mengedepankan pertumbuhan yang berkualitas serta mengutamakan perbaikan kualitas aset dengan mengidentifikasi sektor yang tepat untuk ekspansi kredit melalui penilaian komprehensif.
Sementara itu, dalam webinar yang dirangkaikan dengan penganugerahan secara virtual Top 100 Bankers 2020 yang diadakan Infobank, Royke meraih penghargaan Bankers of The Year 2020.
Penghargaan itu, kata dia, diharapkan mendukung dan memotivasi perbankan untuk lebih siap menghadapi perkembangan digitalisasi dan pandemi COVID-19.
Bankir yang merintis karir sebagai analis di Bank Dagang Negara (BDN) pada 1999 ini dinilai telah memberikan kontribusi, dedikasi, kerja keras, komitmen, dan inovasi yang nyata bagi percepatan pembangunan ekonomi Indonesia hingga saat ini memimpin BNI.
Baca juga: BNI fokus garap UMKM orientasi ekspor
Baca juga: Kemendag-BNI bersinergi topang pembiayaan ekspor UKM
Baca juga: BNI layani transaksi bilateral RI-Jepang, gunakan mata uang lokal
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: