Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirim bantuan tenaga, peralatan, dan logistik untuk penanganan warga terdampak meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

"BPBD Jatim dan Dinas Sosial langsung ke lokasi untuk membantu petugas dan warga di sana," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Selasa.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut, pada saat yang sama harus menghadiri kunjungan kedinasan berupa misi dagang dalam rangka upaya mengungkit dan pemulihan perekonomian di Palembang, Sumatera Selatan.

Bantuan yang diberikan antara lain dua tenda pengungsian yang dilengkapi dengan light tower sebagai penerang saat malam, pengungsian darurat, hingga dapur umum.

Selain itu, bantuan berupa sembako dikirim ke lokasi pengungsian, seperti satu ton beras, 500 kardus mi instan, 200 liter minyak goreng, penambah gizi 120 paket, serta lauk pauk 120 paket.

"Posko penguatan dari pemprov menyatu di posko pengungsian yang berada di lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Lumajang siapkan posko pengungsian Gunung Semeru

Mantan Menteri Sosial itu juga memerintahkan untuk menyertakan bantuan berupa cairan pembersih tangan 20 liter, cairan disinfektan 20 liter, masker 5.000 unit, mobil rescue satu unit, dan mobil serbaguna dua unit.

"Untuk membantu penanganan personel Tim Reaksi Cepat (TRC), BPBD Jatim yang akan membawa berbagai peralatan pendukung penanganan bencana juga meluncur ke lokasi," katanya.

Dinas Sosial diharapkan berperan dalam penanganan dampak bencana dan mengirimkan logistik berupa tenda pengungsi dua unit, family kit 50 paket, kid ware 50 paket, food ware 50 paket, perlengkapan dapur keluarga 50 paket, paket sandang 50 paket, serta kasur 30 unit.

"Bantuan ini langkah awal kesigapan Pemprov Jatim dalam menangani bencana alam. Nanti, akan ada bantuan-bantuan yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan," tuturnya.

Gubernur Khofifah juga mengingatkan semua masyarakat maupun petugas tetap waspada, termasuk menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Guguran awan panas Semeru meluncur hingga sejauh 3.000 meter
Baca juga: 550 warga mengungsi untuk hindari dampak erupsi Semeru
Baca juga: Bupati Lumajang: Waspada lahar panas di DAS dampak aktivitas Semeru