Jakarta (ANTARA) - Chief of Education UNICEF Indonesia Hiroyuki Hattori mengatakan anak dan remaja di Indonesia membutuhkan keterampilan abad ke-21 sebagai bekal menghadapi tantangan di masa depan.

"Mereka harus mampu mengelola risiko, membuat keputusan yang terinformasi tentang hidup mereka dan transisi dengan aman ke masa dewasa," katanya di Jakarta, Selasa.

Unicef menyakini untuk mencapai keterampilan abad ke-21 tersebut, pendidikan keterampilan hidup yang digagas oleh salah satu organisasi PBB itu bisa membantu membekali anak-anak dan remaja di Tanah Air.

Baca juga: Pendidikan keterampilan hidup Unicef sejalan dengan tujuan pendidikan

Baca juga: Survei: Remaja Indonesia makin paham cara berlindung dari COVID-19


"Kami percaya pendidikan kecakapan hidup salah satu cara untuk melakukan perubahan," katanya.

Pada dasarnya, program atau kurikulum pendidikan keterampilan hidup tersebut sejatinya telah dimulai Unicef beberapa tahun lalu. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat perubahan dan masukan dari guru, praktisi pendidikan, akademisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga remaja.

Setelah mengalami sejumlah perubahan, kurikulum pendidikan keterampilan hidup tersebut disusun menjadi sebuah modul yang diberi nama e-learning dan sekaligus diluncurkan hari ini juga.

Hiroyuki Hattori mengatakan saat ini pendidikan keterampilan hidup juga telah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta kebijakan Merdeka Belajar yang diusung oleh Kemendikbud, termasuk prinsip-prinsip tujuan pembangunan pendidikan 2020 hingga 2024 yang tertuang dalam RPJMN.

Lebih jauh, ia mengatakan modul yang telah disusun itu akan berkontribusi dalam mempromosikan pelajar pancasila.

Konsep Pelajar Pancasila yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim tersebut memiliki enam karakter. Pertama, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, serta kebhinekaan global.

Baca juga: UNICEF: Akan ada 13.000 bayi Indonesia lahir pada tahun baru

Baca juga: Nicholas Saputra soroti percepatan teknologi terhadap anak


Ia berharap agar guru-guru di Indonesia mengambil bagian dalam implementasi modul e-learning tersebut. Sehingga, program pendidikan keterampilan hidup dapat dicapai dan keterampilan abad ke-21 bagi anak juga terealisasi dengan baik.