Sri Mulyani: Masih ada Rp798,7 triliun APBN 2020 yang akan dieksekusi
1 Desember 2020 17:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (1/12/2020). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksikan total belanja negara pada kuartal IV mencapai Rp798,7 triliun sehingga total asumsi penyerapannya untuk 2020 sebesar Rp2.639,8 triliun atau 96,4 persen dari target Perpres 72/2020 Rp2.739,2 triliun.
“Untuk 2020 ini masih ada Rp798,7 triliun anggaran APBN yang akan dieksekusi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani merinci untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) kuartal IV masih ada Rp421,2 triliun sehingga secara keseluruhan tahun diperkirakan akan terserap Rp1.053,4 triliun.
Untuk belanja non K/L masih ada Rp243,7 triliun pada kuartal IV sehingga secara total keseluruhan tahun akan terserap Rp823 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi minta belanja negara 2021 mulai direalisasi awal tahun
“Belanja K/L dan non-K/L jauh lebih besar dibandingkan 2019 yang menggambarkan memang tahun ini kita melakukan APBN countercyclical ekspansi sangat besar dari belanja,” ujar Sri Mulyani.
Untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) masih ada Rp133,8 triliun pada kuartal IV sehingga secara sepanjang 2020 diproyeksikan akan terserap Rp763,5 triliun.
Sri Mulyani menyebutkan Transfer Ke Daerah (TKD) pada Oktober Rp68,2 triliun, November Rp57,3 triliun dan Desember diperkirakan Rp8,18 triliun sehingga secara keseluruhan 2020 akan terserap Rp692,36 triliun atau 99,9 persen dari target Rp692,73 triliun.
Menurutnya, meskipun pemerintah pusat melakukan transfer ke daerah namun APBD belum tentu mengeksekusinya karena kinerjanya hingga akhir Oktober baru Rp678 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi minta menteri dan kepala daerah mereformasi anggaran
“Jadi masih ada lebih dari Rp400 triliun yang akan dieksekusi pada November dan Desember,” tegas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebutkan realisasi belanja negara hingga Oktober adalah Rp2.041,8 triliun atau 74,5 persen dari pagu sehingga berdasarkan asumsi di atas maka penyerapannya untuk November hingga Desember sebesar Rp598 triliun.
“Masih ada Rp1.068 triliun apabila APBN dan APBD dieksekusi sesuai rencana. Kita berharap angka lebih dari Rp1.000 triliun untuk kuartal IV bisa tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi yang sudah nampak,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: Belanja negara hingga Oktober 2020 tumbuh 13,6 persen
“Untuk 2020 ini masih ada Rp798,7 triliun anggaran APBN yang akan dieksekusi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani merinci untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) kuartal IV masih ada Rp421,2 triliun sehingga secara keseluruhan tahun diperkirakan akan terserap Rp1.053,4 triliun.
Untuk belanja non K/L masih ada Rp243,7 triliun pada kuartal IV sehingga secara total keseluruhan tahun akan terserap Rp823 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi minta belanja negara 2021 mulai direalisasi awal tahun
“Belanja K/L dan non-K/L jauh lebih besar dibandingkan 2019 yang menggambarkan memang tahun ini kita melakukan APBN countercyclical ekspansi sangat besar dari belanja,” ujar Sri Mulyani.
Untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) masih ada Rp133,8 triliun pada kuartal IV sehingga secara sepanjang 2020 diproyeksikan akan terserap Rp763,5 triliun.
Sri Mulyani menyebutkan Transfer Ke Daerah (TKD) pada Oktober Rp68,2 triliun, November Rp57,3 triliun dan Desember diperkirakan Rp8,18 triliun sehingga secara keseluruhan 2020 akan terserap Rp692,36 triliun atau 99,9 persen dari target Rp692,73 triliun.
Menurutnya, meskipun pemerintah pusat melakukan transfer ke daerah namun APBD belum tentu mengeksekusinya karena kinerjanya hingga akhir Oktober baru Rp678 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi minta menteri dan kepala daerah mereformasi anggaran
“Jadi masih ada lebih dari Rp400 triliun yang akan dieksekusi pada November dan Desember,” tegas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebutkan realisasi belanja negara hingga Oktober adalah Rp2.041,8 triliun atau 74,5 persen dari pagu sehingga berdasarkan asumsi di atas maka penyerapannya untuk November hingga Desember sebesar Rp598 triliun.
“Masih ada Rp1.068 triliun apabila APBN dan APBD dieksekusi sesuai rencana. Kita berharap angka lebih dari Rp1.000 triliun untuk kuartal IV bisa tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi yang sudah nampak,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: Belanja negara hingga Oktober 2020 tumbuh 13,6 persen
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: