PLN NTB luncurkan layanan cepat atasi gangguan pelanggan
1 Desember 2020 17:36 WIB
Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, meluncurkan Command Center Sumbawa, dan Command Center Bima, Nusa Tenggara Barat, secara virtual dan disaksikan oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Selasa (1/12/2020). ANTARA/HO/Humas PLN
Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat meluncurkan salah satu program transformasi yaitu pusat komando atau command center untuk mempercepat proses penanganan gangguan pelanggan di masa pandemi COVID-19.
Peluncuran Command Center Sumbawa dan Command Center Bima tersebut dilakukan secara daring oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, disaksikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Selasa.
"Itu merupakan salah satu wujud program transformasi PLN, yaitu customer focused. Semua infrastruktur akan saling terintegrasi untuk mempercepat proses penanganan gangguan," kata Lasiran.
Di NTB, terdapat tiga command center, yaitu Lombok Command Center dengan enam unit layanan pelanggan (ULP), tersebar di Pulau Lombok. Sedangkan Sumbawa Command Center dengan empat ULP tersebar untuk wilayah kerja Sumbawa, dan Bima Command Center dengan empat ULP di wilayah kerja Bima.
Lasiran mengatakan keberadaan pusat komando akan sangat berpengaruh terhadap percepatan pelayanan pengaduan pelanggan.
Seluruh pengaduan akan langsung diterima oleh petugas di pusat komando, yang akan langsung diteruskan ke petugas gangguan di lokasi terdekat dengan lokasi gangguan.
Petugas gangguan pun juga akan dapat secara daring (online) menerima pelaporan gangguan dengan menggunakan aplikasi APKT Mobile, sehingga dapat langsung menuju ke lokasi gangguan dengan lebih cepat.
Ia menambahkan inovasi command center juga tak lepas dari penggunaan teknologi dan juga aplikasi untuk memudahkan petugas di lapangan. Salah satunya GPS track solid yang akan melacak posisi kendaraan dinas pelayanan gangguan dan regu pemeliharaan. Aplikasi itu terpasang di seluruh mobil dan motor petugas gangguan.
"Posisi petugas gangguan akan dapat diketahui oleh petugas command center. Jadi, petugas di command center akan dapat meneruskan pengaduan yang masuk langsung ke petugas di lokasi terdekat. Penanganan juga dapat dilakukan lintas wilayah kerja, borderless," ujar Lasiran.
GPS track solid, kata dia, selain digunakan untuk command center, juga digunakan untuk memantau lokasi pekerjaan yang lain seperti pemeliharaan jaringan, pemeliharaan gardu, inspeksi jaringan, perabasan, dan lain-lain.
Sebelumnya, pengaduan yang masuk di kanal pengaduan PLN diterima di masing masing ULP yang tersebar di 14 lokasi di NTB, dan selanjutnya diteruskan ke petugas gangguan. Penanganan gangguan pun dilakukan berdasarkan wilayah kerja pelanggan.
Baca juga: Pemprov NTB-PLN kerja sama pengolahan sampah jadi energi
Baca juga: Kemenko Marves siap bantu pengembangan program JOSS PLN NTB
Baca juga: PLN operasikan pembangkit tenaga mikro hidro ke-8 di Lombok
Peluncuran Command Center Sumbawa dan Command Center Bima tersebut dilakukan secara daring oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, disaksikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Selasa.
"Itu merupakan salah satu wujud program transformasi PLN, yaitu customer focused. Semua infrastruktur akan saling terintegrasi untuk mempercepat proses penanganan gangguan," kata Lasiran.
Di NTB, terdapat tiga command center, yaitu Lombok Command Center dengan enam unit layanan pelanggan (ULP), tersebar di Pulau Lombok. Sedangkan Sumbawa Command Center dengan empat ULP tersebar untuk wilayah kerja Sumbawa, dan Bima Command Center dengan empat ULP di wilayah kerja Bima.
Lasiran mengatakan keberadaan pusat komando akan sangat berpengaruh terhadap percepatan pelayanan pengaduan pelanggan.
Seluruh pengaduan akan langsung diterima oleh petugas di pusat komando, yang akan langsung diteruskan ke petugas gangguan di lokasi terdekat dengan lokasi gangguan.
Petugas gangguan pun juga akan dapat secara daring (online) menerima pelaporan gangguan dengan menggunakan aplikasi APKT Mobile, sehingga dapat langsung menuju ke lokasi gangguan dengan lebih cepat.
Ia menambahkan inovasi command center juga tak lepas dari penggunaan teknologi dan juga aplikasi untuk memudahkan petugas di lapangan. Salah satunya GPS track solid yang akan melacak posisi kendaraan dinas pelayanan gangguan dan regu pemeliharaan. Aplikasi itu terpasang di seluruh mobil dan motor petugas gangguan.
"Posisi petugas gangguan akan dapat diketahui oleh petugas command center. Jadi, petugas di command center akan dapat meneruskan pengaduan yang masuk langsung ke petugas di lokasi terdekat. Penanganan juga dapat dilakukan lintas wilayah kerja, borderless," ujar Lasiran.
GPS track solid, kata dia, selain digunakan untuk command center, juga digunakan untuk memantau lokasi pekerjaan yang lain seperti pemeliharaan jaringan, pemeliharaan gardu, inspeksi jaringan, perabasan, dan lain-lain.
Sebelumnya, pengaduan yang masuk di kanal pengaduan PLN diterima di masing masing ULP yang tersebar di 14 lokasi di NTB, dan selanjutnya diteruskan ke petugas gangguan. Penanganan gangguan pun dilakukan berdasarkan wilayah kerja pelanggan.
Baca juga: Pemprov NTB-PLN kerja sama pengolahan sampah jadi energi
Baca juga: Kemenko Marves siap bantu pengembangan program JOSS PLN NTB
Baca juga: PLN operasikan pembangkit tenaga mikro hidro ke-8 di Lombok
Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: