Tenis
Pemain batal ikuti Australian Open jika tak boleh latihan
1 Desember 2020 15:40 WIB
Ilustrasi - Petenis Swiss Stan Wawrinka beraksi melawan petenis Jerman Alexander Zverev dalam laga perempat final Australian Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Rabu (29/1/2020). ANTARAFOTO/REUTERS/Edgar Su/foc.
Jakarta (ANTARA) - Para pemain akan mundur dari turnamen Grand Slam Australian Open 2021 jika mereka tidak dibolehkan berlatih selama menjalani wajib karantina dua pekan, kata Daniel Vallverdu, yang pernah melatih beberapa nama besar ATP Tour, kepada Reuters.
Para pemain beranggapan latihan diperlukan guna mencegah cedera.
Tennis Australia (TA) telah berunding dengan pemerintah negara bagian Victoria mengenai protokol COVID-19 yang akan dibuat bagi mereka yang tiba sebelum Grand Slam di Melbourne Park digelar 18-31 Januari 2021.
Para pejabat negara bagian sudah memastikan bahwa para petenis harus menjalani karantina dan turnamen kemungkinan akan dimulai satu atau dua pekan lebih lambat dari yang dijadwalkan.
Baca juga: Panpel tunggu pemerintah izinkan peserta Australian Open berlatih
Baca juga: Djokovic berharap Australian Open dihadiri penonton
Vallverdu yang saat ini melatih juara Grand Slam tiga kali Stan Wawrinka, mengatakan TA sebelumnya sudah meyakinkan para petenis bahwa mereka bisa berlatih tetapi belum dipastikan.
"Jelas hal itu akan menjadi satu-satunya cara yang akan berhasil bagi para pemain jika mereka dibolehkan berlatih," kata pria asal Venezuela berusia 34 tahun itu.
"Karena mereka tak mau cuma duduk-duduk di kamar hotel selama dua pekan dan kemudian memulai dan bermain lima set dalam Grand Slam. Secara fisik itu tak mungkin, risiko cederanya terlalu tinggi.
"Satu-satunya cara para pemain mau pergi ke Australia adalah jika mereka sepenuhnya dibolehkan berlatih selama dua pekan itu."
Karena perbatasan antar negara bagian ditutup dan bermacam syarat karantina dari pemerintah daerah, TA juga berencana memindahkan semua turnamen pemanasan ke Victoria yang sejauh ini tidak mengalami kasus infeksi virus corona baru selama lebih dari sebulan.
Baca juga: Australian Open akan diundur?
Baca juga: Federer dan Serena dikonfirmasi ikut Australian Open 2021
Penyelenggara US Open dan French Open tahun ini membuat 'gelembung' keamanan hayati untuk petenis yang tak dibolehkan meninggalkan kamar hotelnya kecuali untuk berlatih dan bermain.
"Ini bukan soal fakta apakah mereka tidak bisa menjalani karantina selama dua pekan seperti dilakukan kebanyakan orang," kata Vallverdu. "Saya yakin mereka bisa melakukannya, tapi ini lebih menyangkut persiapan menghadapi Australian Open."
Dia mengungkapkan kalau tanpa turnamen pemanasan dan berlatih selama 14 hari, maka petenis-petenis itu bakal tidak bisa berbuat apa-apa di Australian Open.
TA berharap bisa segera menyelesaikan detail aturan dan terus menjalin kontak dengan komunitas tenis global mengenai protokol COVID itu, sedangkan Menteri Olahraga Negara Bagian Victoria Martin Pakula yakin Australian Open akan diadakan awal 2021.
Baca juga: Gelembung US Open membuat Azarenka serasa di "penjara emas'
Baca juga: Djokovic desak pemerintah dukung persiapan Australia Open
Para pemain beranggapan latihan diperlukan guna mencegah cedera.
Tennis Australia (TA) telah berunding dengan pemerintah negara bagian Victoria mengenai protokol COVID-19 yang akan dibuat bagi mereka yang tiba sebelum Grand Slam di Melbourne Park digelar 18-31 Januari 2021.
Para pejabat negara bagian sudah memastikan bahwa para petenis harus menjalani karantina dan turnamen kemungkinan akan dimulai satu atau dua pekan lebih lambat dari yang dijadwalkan.
Baca juga: Panpel tunggu pemerintah izinkan peserta Australian Open berlatih
Baca juga: Djokovic berharap Australian Open dihadiri penonton
Vallverdu yang saat ini melatih juara Grand Slam tiga kali Stan Wawrinka, mengatakan TA sebelumnya sudah meyakinkan para petenis bahwa mereka bisa berlatih tetapi belum dipastikan.
"Jelas hal itu akan menjadi satu-satunya cara yang akan berhasil bagi para pemain jika mereka dibolehkan berlatih," kata pria asal Venezuela berusia 34 tahun itu.
"Karena mereka tak mau cuma duduk-duduk di kamar hotel selama dua pekan dan kemudian memulai dan bermain lima set dalam Grand Slam. Secara fisik itu tak mungkin, risiko cederanya terlalu tinggi.
"Satu-satunya cara para pemain mau pergi ke Australia adalah jika mereka sepenuhnya dibolehkan berlatih selama dua pekan itu."
Karena perbatasan antar negara bagian ditutup dan bermacam syarat karantina dari pemerintah daerah, TA juga berencana memindahkan semua turnamen pemanasan ke Victoria yang sejauh ini tidak mengalami kasus infeksi virus corona baru selama lebih dari sebulan.
Baca juga: Australian Open akan diundur?
Baca juga: Federer dan Serena dikonfirmasi ikut Australian Open 2021
Penyelenggara US Open dan French Open tahun ini membuat 'gelembung' keamanan hayati untuk petenis yang tak dibolehkan meninggalkan kamar hotelnya kecuali untuk berlatih dan bermain.
"Ini bukan soal fakta apakah mereka tidak bisa menjalani karantina selama dua pekan seperti dilakukan kebanyakan orang," kata Vallverdu. "Saya yakin mereka bisa melakukannya, tapi ini lebih menyangkut persiapan menghadapi Australian Open."
Dia mengungkapkan kalau tanpa turnamen pemanasan dan berlatih selama 14 hari, maka petenis-petenis itu bakal tidak bisa berbuat apa-apa di Australian Open.
TA berharap bisa segera menyelesaikan detail aturan dan terus menjalin kontak dengan komunitas tenis global mengenai protokol COVID itu, sedangkan Menteri Olahraga Negara Bagian Victoria Martin Pakula yakin Australian Open akan diadakan awal 2021.
Baca juga: Gelembung US Open membuat Azarenka serasa di "penjara emas'
Baca juga: Djokovic desak pemerintah dukung persiapan Australia Open
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: