Beijing (ANTARA) - Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HSAR) mengumumkan penutupan sekolah hingga Natal dan Tahun Baru, sementara para pekerja migran asal Indonesia diimbau melakukan tes usap COVID-19 secara sukarela.
Penutupan kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka di kelas mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah dilakukan mulai Rabu (2/12) hingga libur Natal dan Tahun Baru 2021 untuk mencegah peningkatan sporadis kasus COVID-19.
Kota ini dalam situasi yang parah, demikian pernyataan Kepala Eksekutif HSAR Carrie Lam, Senin (30/11), saat terdapat 76 kasus baru yang terjadi di wilayahnya.
Dari kasus baru tersebut, 62 di antaranya berasal dari klaster komunitas penari, demikian Direktur Divisi Penyakit Menular Pusat Perlindungan Masyarakat Hong Kong (CHP) Zhang Zhujun.
Dengan demikian, jelas dia, maka sudah ada 479 orang anggota grup tari yang positif COVID-19.
Pakar penyakit menular saluran pernapasan dari China Prof Zhong Nanshan menyarankan Hong Kong melakukan tes usap secara massal.
Ia menekankan bahwa kasus baru di Hong Kong pertanda bahaya yang harus mendapatkan perhatian serius.
Selain itu, orang yang terinfeksi tanpa gejala sangat memberikan dampak luar biasa, terutama dalam lima atau enam hari sebelum timbulnya gejala. Tes usap di seluruh Hong Kong dapat memisahkan pasien positif dan orang yang sehat sehingga memutus sumber infeksi tepat waktu, demikian Zhong dikutip media China.
Sementara itu, para pekerja migran dari berbagai negara, termasuk Indonesia diimbau melakukan tes usap secara sukarela.
Untuk memudahkan para PMI, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong membuat panduan berbahasa Indonesia yang diunggah di laman resminya.
Tes dilakukan pada 1-24 Desember setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 11.00-16.00 di Wanchai Sport Ground.
Para PMI bisa mendatangi lokasi tersebut dengan membawa kartu identitas Hong Kong, paspor, izin tinggal atau keterangan dari imigrasi dan menandatangani surat pernyataan mengikuti tes.
Di tempat itu, para PMI mengambil wadah sampel dan mengikuti tes sesuai petunjuk.
Pengembalian sampel paling lambat pada 24 Desember 2020. Petugas akan mengirimkan hasil tes melalui SMS jika negatif. Jika positif, akan ditelepon untuk mendapatkan arahan dan tindakan lebih lanjut.
Baca juga: Tempat hiburan di Hong Kong tutup tujuh hari
Baca juga: Kasus COVID-19 Hong Kong naik, koridor perjalanan ke Singapura ditunda
Hong Kong tutup sekolah, PMI diimbau tes usap sukarela
1 Desember 2020 11:17 WIB
Ilustrasi - Para pekerja migran Indonesia yang direpatriasi dari Hong Kong. (ANTARA/KJRI-HK/mii)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: