Wall Street ditutup jatuh, karena investor merealisasikan keuntungan
1 Desember 2020 07:41 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja memperhatikan layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. REUTERS/Brendan McDermid/aa.
New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor merealisasikan keuntungan merekan dari kenaikan dalam beberapa hari terakhir, saat negara itu bergulat dengan infeksi COVID-19 yang melonjak.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 271,73 poin atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 29.638,64 poin. Indejs S&P 500 berkurang 16,72 poin atau 0,46 persen, menjadi berakhir di 3.621,63 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 7,11 poin atau 0,06 persen lebih rendah, menjadi 12.198,74 poin.
Untuk November, S&P 500 melonjak 10,8 persen, Dow bertambah 11,9 persen dan Nasdaq terangkat 11,8 persen. Itu adalah kenaikan bulanan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq sejak April.
Sementara itu, indeks Russell 2000 dari perusahaan-perusahaan berkapitalisasi kecil melonjak 18,3 persen pada November, kinerja bulanan terkuat yang pernah ada.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan sektor energi ditutup anjlok 5,37 persen, memimpin kerugian, menyusul penurunan harga minyak. Sektor teknologi menguat 0,66 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik.
Penyeimbangan kembali portofolio akhir bulan memberikan kontribusio terhadap pelemahan Senin (30/11/2020), kata para analis, ketika investor menguangkan keuntungan setelah bulan yang kuat ditandai oleh pembaruan vaksin COVID-19 yang membuat kemajuan dan harapan pemulihan ekonomi yang cepat tahun depan.
Rotasi ke sektor energi, industri dan keuangan, semua diperkirakan oleh banyak investor ke kinerja terbaik saat ekonomi pulih dari penurunannya, mendorong kenaikan hampir 11 persen untuk S&P 500 pada November dan membantu Dow Jones Industrial Average membuat keuntungan bulanan terbesar sejak 1987.
"Saya akan mengaitkan (penurunan Senin) dengan meningkatnya kekhawatiran atas virus corona, dikombinasikan dengan pasar yang hanya ingin mencerna beberapa keuntungan baru-baru ini selama sebulan terakhir," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Sam Stovall.
"Saat Anda berlari dan kehabisan napas, Anda harus memperlambat kecepatan untuk mengatur napas."
Setelah ledakan infeksi dan pembatasan bisnis bulan ini yang menghentikan pemulihan pasar tenaga kerja AS, fokus telah bergeser ke pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Selasa waktu setempat di hadapan Komite Perbankan Senat, Beige Book Fed pada Rabu (2/12/2020) dan laporan pekerjaan bulanan pada Jumat (4/12/2020).
Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengatakan pada Senin (30/11/2020) bahwa dua vaksin pertama terhadap virus corona baru dapat tersedia untuk warga Amerika sebelum Natal.
Saham Moderna Inc melonjak 20 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengajukan izin darurat AS dan Eropa untuk vaksin COVID-19-nya.
Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi di tengah lonjakan COVID AS
Baca juga: Wall Street menguat, Nasdaq melonjak 111 poin ke rekor tertinggi
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 271,73 poin atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 29.638,64 poin. Indejs S&P 500 berkurang 16,72 poin atau 0,46 persen, menjadi berakhir di 3.621,63 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 7,11 poin atau 0,06 persen lebih rendah, menjadi 12.198,74 poin.
Untuk November, S&P 500 melonjak 10,8 persen, Dow bertambah 11,9 persen dan Nasdaq terangkat 11,8 persen. Itu adalah kenaikan bulanan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq sejak April.
Sementara itu, indeks Russell 2000 dari perusahaan-perusahaan berkapitalisasi kecil melonjak 18,3 persen pada November, kinerja bulanan terkuat yang pernah ada.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan sektor energi ditutup anjlok 5,37 persen, memimpin kerugian, menyusul penurunan harga minyak. Sektor teknologi menguat 0,66 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik.
Penyeimbangan kembali portofolio akhir bulan memberikan kontribusio terhadap pelemahan Senin (30/11/2020), kata para analis, ketika investor menguangkan keuntungan setelah bulan yang kuat ditandai oleh pembaruan vaksin COVID-19 yang membuat kemajuan dan harapan pemulihan ekonomi yang cepat tahun depan.
Rotasi ke sektor energi, industri dan keuangan, semua diperkirakan oleh banyak investor ke kinerja terbaik saat ekonomi pulih dari penurunannya, mendorong kenaikan hampir 11 persen untuk S&P 500 pada November dan membantu Dow Jones Industrial Average membuat keuntungan bulanan terbesar sejak 1987.
"Saya akan mengaitkan (penurunan Senin) dengan meningkatnya kekhawatiran atas virus corona, dikombinasikan dengan pasar yang hanya ingin mencerna beberapa keuntungan baru-baru ini selama sebulan terakhir," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Sam Stovall.
"Saat Anda berlari dan kehabisan napas, Anda harus memperlambat kecepatan untuk mengatur napas."
Setelah ledakan infeksi dan pembatasan bisnis bulan ini yang menghentikan pemulihan pasar tenaga kerja AS, fokus telah bergeser ke pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Selasa waktu setempat di hadapan Komite Perbankan Senat, Beige Book Fed pada Rabu (2/12/2020) dan laporan pekerjaan bulanan pada Jumat (4/12/2020).
Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengatakan pada Senin (30/11/2020) bahwa dua vaksin pertama terhadap virus corona baru dapat tersedia untuk warga Amerika sebelum Natal.
Saham Moderna Inc melonjak 20 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengajukan izin darurat AS dan Eropa untuk vaksin COVID-19-nya.
Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi di tengah lonjakan COVID AS
Baca juga: Wall Street menguat, Nasdaq melonjak 111 poin ke rekor tertinggi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: