Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, tidak ada negara yang mengeluarkan peringatan bagi warga negaranya untuk melakukan perjalanan ke Indonesia pascapenangkapan terduga teroris.

Hal itu dikemukakan oleh Faiza dalam keterangannya di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri Jakarta, Jumat.

Menurut catatannya, justru apresiasi dan kepercayaan masyarakat internasional terhadap upaya pemberantasan terorisme yang dilakukan institusi di Indonesia semakin meningkat.

Sementara itu Polisi Antiteror Kepolisian Negara RI kembali membekuk kelompok yang diduga terkait dengan terorisme pada Rabu dan Kamis (14/5) di beberapa wilayah. Sejauh ini, polisi menangkap sedikitnya 11 orang, lima di antaranya tewas ditembak saat penyergapan.

Polri beralasan sasaran berusaha melawan saat hendak ditangkap sehingga terpaksa ditembak. Mereka diduga terlibat dalam pelatihan bersenjata di Aceh Besar pada Februari. Sejauh ini, tiga orang yang ditembak itu diduga Saptono, Maulana, dan Hasbi.

Kamis kemarin, tim polisi antiteror menggerebek kios setrum aki di RT 3 RW 6 Dusun Gondang, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.30 WIB. Polri menangkap tiga orang dalam operasi di lokasi itu.

Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Zainuri Lubis merinci, pada Rabu siang, polisi menembak mati tiga orang di Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur. Pada petang harinya, polisi menyergap tiga orang di Cikampek, dua di antaranya ditembak mati.

Polisi juga menangkap dua orang di Bekasi dalam keadaan hidup. Dengan demikian, delapan orang dibekuk pada hari Rabu tersebut.

Pada Kamis, penyergapan berlanjut di kios setrum aki di RT 3 RW 6 Dusun Gondang, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.30. Polri menangkap tiga orang dalam operasi di lokasi itu.

Tiga orang yang ditangkap dalam keadaan hidup, diketahui bernama Erwin (22).

Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, operasi yang dijalankan polisi antiteror ini bagian dari kelanjutan operasi penggerebekan teroris di Aceh serta penangkapan 12 orang yang sebelumnya diduga terkait teroris sebelumnya di Jakarta dan Bekasi pada awal Mei.

Namun, Zainuri mengatakan, dari 12 orang yang ditangkap pada awal Mei tersebut, hanya tiga orang yang ditahan karena ada bukti awal keterlibatan terorisme, sementara dibebaskan.(*)

(G003/Z002/R009)