Seirampah (ANTARA) - Ribuan hektare lahan sawah dan perkebunan di berbagai kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terendam banjir dampak banjir kiriman dan curah hujan cukup tinggi.
Pjs Bupati Serdang Bedagai Irman di Seirampah, Senin, mengatakan banjir kali ini merendam ribuan hektare lahan persawahan dan kebun di Serdang Bedagai dan dikhawatirkan dapat menyebabkan gagal panen.
Luas sawah dan kebun yang terendam tersebut meliputi 157,9 hektare di Kecamatan Sei Rampah, 158 hektare sawah dan 50 Ha kebun di Kecamatan Tebing Tinggi.
Selanjutnya 80 hektare di Dolok Merawan, 45 hektare di Kecamatan Bandar Khalipah, 1.381 Ha di Kecamatan Tanjung Beringin, 55 hektare di Kecamatan Tebing Syahbandar, 350 hektare di Kecamatan Sei Bamban, 40 hektare di Kecamatan Sipispis dan 107 hektare di Kecamatan Dolok Masihul.
Selain merendam lahan pertanian, banjir juga menyebabkan ribuan kepala keluarga di sembilan kecamatan terdampak banjir.
Jumlah tersebut meliputi 3.212 KK di Kecamatan Sei Rampah, 721 KK di Kecamatan Tebing Tinggi, 39 KK di Kecamatan Dolok Merawan, 160 KK di Kecamatan Bandar Khalipah 160 KK.
Kemudian 169 KK di Kecamatan Tanjung Beringin, 30 KK di Kecamatan Tebing Syahbandar, 250 KK di Kecamatan Sei Bamban, 125 KK di Kecamatan Sipispis dan 225 KK di Kecamatan Dolok Masihul 225.
Ia mengatakan, selain debit air yang naik akibat cuaca ekstrim, faktor banjir kiriman dari daerah dataran tinggi Simalungun dan Pematangsiantar juga menjadi penyebab banjir di daerah itu.
"Kita tentu sangat prihatin dengan kondisi ini. Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada mengingat intensitas hujan yang tinggi masih terus terjadi," katanya.
Baca juga: 4.570 kepala keluarga di Serdang Bedagai Sumut terdampak banjir
Baca juga: 230 rumah di Serdang Bedagai tergenang banjir
Baca juga: Korban banjir Serdang Bedagai bertahan di pengungsian
Ribuan hektare lahan pertanian di Serdang Bedagai terendam banjir
30 November 2020 15:36 WIB
Pjs Bupati Serdang Bedagai Ir. Irman di Seirampah saat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir (ANTARA/HO)
Pewarta: Juraidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: