London (ANTARA) - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia belum menemukan konsensus tentang kebijakan produksi minyak untuk 2021, setelah putaran awal pembicaraan pada Minggu (29/11/2020) dan menjelang pertemuan penting pada Senin dan Selasa, empat sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

OPEC+, sebuah kelompok yang terdiri atas anggota-anggota OPEC ditambah Rusia dan lainnya, dijadwalkan akan mengurangi pengurangan produksi mulai Januari 2021, tetapi gelombang virus corona kedua telah mengurangi permintaan bahan bakar di seluruh dunia.

OPEC+ sekarang sedang mempertimbangkan untuk mengganti pemotongan pasokan yang ada sebesar 7,7 juta barel per hari, atau sekitar delapan persen dari permintaan global, hingga bulan-bulan pertama 2021, kata sumber tersebut.

Baca juga: Minyak bervariasi namun catat kenaikan mingguan jelang pertemuan OPEC+

Konsultasi awal pada Minggu (29/11/2020) antara para menteri utama, termasuk dari pemimpin OPEC Arab Saudi dan Rusia, belum mencapai kompromi tentang durasi perpanjangan pengurangan produksi.

Sumber mengatakan pembicaraan sekarang berfokus pada perpanjangan pemotongan tiga sampai empat bulan, atau pada peningkatan produksi secara bertahap. Ide pemotongan lebih dalam atau perpanjangan enam bulan jauh lebih kecil kemungkinannya, kata sumber tersebut.

"Belum ada konsensus," kata salah satu dari empat sumber.

Baca juga: Produksi minyak dan gas Kalimantan-Sulawesi lebihi target

Sumber kedua berkata: "Ada banyak ide berbeda di atas meja ... Juga, peningkatan bertahap (dalam produksi)."

Pertemuan utama diharapkan dimulai pada 13.00 GMT pada Senin.