Inggris peroleh 2 juta dosis tambahan vaksin COVID-19 dari Moderna
29 November 2020 17:46 WIB
Dokumentasi - Menteri Kesehatan Matt Hancock membersihkan hidungnya pada pembukaan Rumah Sakit NHS Nightingale, di tengah pandemi virus corona (COVID-19) yang masih berlanjut, di London, Inggris, Jumat (3/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/AWW/djo.
Bengaluru (ANTARA) - Pemerintah Inggris mengatakan pada Minggu bahwa negara tersebut telah mengamankan dua juta dosis calon vaksin COVID-19 Moderna Inc, yang akan tersedia di Eropa pada awal musim semi, di samping 5 juta dosis yang diamankan dari perusahaan asal AS itu dua pekan lalu.
Kesepakatan baru itu datang satu hari setelah Perdana Menteri Boris Johnson menunjuk Nadhim Zahawi, seorang menteri bisnis junior, untuk menjadi menteri yang bertanggung jawab atas penyebaran vaksin COVID-19.
Inggris kini memiliki akses ke kandidat vaksin Moderna dengan jumlah dosis yang cukup untuk sekitar 3,5 juta orang. Secara keseluruhan, mereka memiliki akses ke 357 juta dosis vaksin dari tujuh pengembang, menurut pernyataan pemerintah.
Baca juga: AS, Jerman dan Inggris rencanakan vaksinasi COVID-19 mulai Desember
Baca juga: AstraZeneca sebut "vaksin untuk dunia" 90 persen efektif
"Dengan berbagai kandidat vaksin dalam portofolio kami, kami siap untuk menyebarkan vaksin jika mendapat persetujuan dari regulator obat kami, dimulai dengan mereka yang akan paling merasakan manfaatnya," kata menteri kesehatan Matt Hancock dalam sebuah pernyataan.
Vaksin eksperimen Moderna 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19, berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.
Pengiriman ke Inggris dapat dimulai paling cepat pada musim semi, jika vaksin tersebut memenuhi standar Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan.
Inggris juga telah memesan 40 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech SE Jerman dan Pfizer dari Amerika Serikat, yang terbukti 95% efektif dalam mencegah penyebaran virus corona jenis baru itu.
Regulator Inggris dijadwalkan akan menyetujui vaksin BioNTech-Pfizer minggu ini, dan pengiriman akan dimulai dalam beberapa jam setelah otorisasi, menurut laporan Financial Times pada hari Sabtu.
Inggris juga telah mendapatkan 100 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca PLC dan Universitas Oxford dan menargetkan peluncuran untuk dimulai sebelum Natal.
Sumber: Reuters
Baca juga: AstraZeneca mungkin jalankan uji coba tambahan untuk vaksin COVID-19
Baca juga: Inggris minta regulator obat nilai kandidat vaksin Oxford/AstraZeneca
Kesepakatan baru itu datang satu hari setelah Perdana Menteri Boris Johnson menunjuk Nadhim Zahawi, seorang menteri bisnis junior, untuk menjadi menteri yang bertanggung jawab atas penyebaran vaksin COVID-19.
Inggris kini memiliki akses ke kandidat vaksin Moderna dengan jumlah dosis yang cukup untuk sekitar 3,5 juta orang. Secara keseluruhan, mereka memiliki akses ke 357 juta dosis vaksin dari tujuh pengembang, menurut pernyataan pemerintah.
Baca juga: AS, Jerman dan Inggris rencanakan vaksinasi COVID-19 mulai Desember
Baca juga: AstraZeneca sebut "vaksin untuk dunia" 90 persen efektif
"Dengan berbagai kandidat vaksin dalam portofolio kami, kami siap untuk menyebarkan vaksin jika mendapat persetujuan dari regulator obat kami, dimulai dengan mereka yang akan paling merasakan manfaatnya," kata menteri kesehatan Matt Hancock dalam sebuah pernyataan.
Vaksin eksperimen Moderna 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19, berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.
Pengiriman ke Inggris dapat dimulai paling cepat pada musim semi, jika vaksin tersebut memenuhi standar Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan.
Inggris juga telah memesan 40 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech SE Jerman dan Pfizer dari Amerika Serikat, yang terbukti 95% efektif dalam mencegah penyebaran virus corona jenis baru itu.
Regulator Inggris dijadwalkan akan menyetujui vaksin BioNTech-Pfizer minggu ini, dan pengiriman akan dimulai dalam beberapa jam setelah otorisasi, menurut laporan Financial Times pada hari Sabtu.
Inggris juga telah mendapatkan 100 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca PLC dan Universitas Oxford dan menargetkan peluncuran untuk dimulai sebelum Natal.
Sumber: Reuters
Baca juga: AstraZeneca mungkin jalankan uji coba tambahan untuk vaksin COVID-19
Baca juga: Inggris minta regulator obat nilai kandidat vaksin Oxford/AstraZeneca
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: