BPJS Kesehatan ajak rumah sakit kembangkan layanan digital
29 November 2020 16:23 WIB
Ilustrasi - Warga menunjukan aplikasi digital dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat sosialisasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/7/2018). ANTARA/Yulius Satria Wijaya.
Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengajak manajemen rumah sakit untuk mengembangkan layanan digital guna memberikan kemudahan, kecepatan, dan kepastian layanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih menyukai layanan digital karena bisa diakses kapan saja, tidak perlu keluar rumah, sehingga meminimalkan risiko terpapar COVID-19," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Andayani mengatakan BPJS Kesehatan telah melakukan perubahan sejumlah layanan konvensional menjadi layanan digital. Hal itu perlu diikuti dengan digitalisasi layanan dari fasilitas kesehatan.
Menurut Andayani, sistem antrean daring sudah dikembangkan di 2.028 rumah sakit dan 528 rumah sakit diantaranya sudah terpadu dengan aplikasi Mobile JKN. Sementara itu, sistem informasi ketersediaan tempat tidur sudah diterapkan di 2.054 rumah sakit dan informasi jadwal tindakan operasi sudah dilakukan di 845 rumah sakit.
Baca juga: Badan usaha dipermudah BPJS Kesehatan dengan layanan digital JKN-KIS
Baca juga: Layanan digital mobile JKN jadi solusi di tengah pandemi
Selama pandemi COVID-19, pemanfaatan layanan administrasi, permintaan informasi, dan pengaduan melalui kanal digital BPJS Kesehatan juga mengalami kenaikan signifikan. Peserta JKN-KIS lebih memilih menggunakan layanan digital daripada mendatangi kantor cabang.
"Kunjuangan ke kantor cabang berkurang karena ada layanan digital. Animo masyarakat terhadap layanan digital BPJS Kesehatan luar biasa. Angkanya mengalami peningkatan dengan pesat karena aksesnya lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan di mana saja," tuturnya.
Andayani mengatakan layanan digital akan terus berjalan dan dikembangkan mengikuti kebutuhan masyarakat meskipun pandemi COVID-19 sudah berakhir. Keberhasilan digitalisasi layanan akan sangat dipengaruhi sistem layanan di rumah sakit.
Andayani memberikan penghargaan kepada rumah sakit mitra yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. Hal tersebut terbukti dari peningkatan indeks kepuasan peserta.
"Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh kepuasan peserta terhadap pelayanan rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: YLKI dorong BPJS Kesehatan siapkan layanan kesehatan berbasis digital
"Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih menyukai layanan digital karena bisa diakses kapan saja, tidak perlu keluar rumah, sehingga meminimalkan risiko terpapar COVID-19," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Andayani mengatakan BPJS Kesehatan telah melakukan perubahan sejumlah layanan konvensional menjadi layanan digital. Hal itu perlu diikuti dengan digitalisasi layanan dari fasilitas kesehatan.
Menurut Andayani, sistem antrean daring sudah dikembangkan di 2.028 rumah sakit dan 528 rumah sakit diantaranya sudah terpadu dengan aplikasi Mobile JKN. Sementara itu, sistem informasi ketersediaan tempat tidur sudah diterapkan di 2.054 rumah sakit dan informasi jadwal tindakan operasi sudah dilakukan di 845 rumah sakit.
Baca juga: Badan usaha dipermudah BPJS Kesehatan dengan layanan digital JKN-KIS
Baca juga: Layanan digital mobile JKN jadi solusi di tengah pandemi
Selama pandemi COVID-19, pemanfaatan layanan administrasi, permintaan informasi, dan pengaduan melalui kanal digital BPJS Kesehatan juga mengalami kenaikan signifikan. Peserta JKN-KIS lebih memilih menggunakan layanan digital daripada mendatangi kantor cabang.
"Kunjuangan ke kantor cabang berkurang karena ada layanan digital. Animo masyarakat terhadap layanan digital BPJS Kesehatan luar biasa. Angkanya mengalami peningkatan dengan pesat karena aksesnya lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan di mana saja," tuturnya.
Andayani mengatakan layanan digital akan terus berjalan dan dikembangkan mengikuti kebutuhan masyarakat meskipun pandemi COVID-19 sudah berakhir. Keberhasilan digitalisasi layanan akan sangat dipengaruhi sistem layanan di rumah sakit.
Andayani memberikan penghargaan kepada rumah sakit mitra yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. Hal tersebut terbukti dari peningkatan indeks kepuasan peserta.
"Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh kepuasan peserta terhadap pelayanan rumah sakit," jelasnya.
Baca juga: YLKI dorong BPJS Kesehatan siapkan layanan kesehatan berbasis digital
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: