Kadin Jatim lanjutkan pameran produk Indonesia hingga akhir Desember
29 November 2020 15:17 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di sela meninjau INAPRO EXPO produk UMKM yang digelar KADIN Jatim di Surabaya, Minggu (22/11/2020). ANTARA/HO-DPD RI/fa/am.
Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melanjutkan gelaran pameran khusus produk buatan Indonesia atau Indonesian Product Expo (INAPRO) 2020 hingga akhir Desember 2020, karena pada gelaran 19-22 November di Grand City, Surabaya, pesertanya dibatasi akibat pandemi COVID-19.
Ketua Penyelenggara INAPRO Expo 2020 sekaligus Direktur PT Amara Satu Raya, Yusuf Karim Ungsi di Surabaya, Minggu, mengatakan lanjutan pameran akan dilakukan dengan konsep hybrid atau virtual, dan menjadi satu-satunya alternatif jitu bagi pebisnis pameran di masa pandemi.
"Pada pameran INAPRO 2020 yang digelar luring/offline telah rampung, dan ditutup pada Minggu (22/11) oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun pameran berkonsep hybrid ini masih terus berlangsung secara daring hingga akhir Desember 2020," kata Yusuf, kepada wartawan.
Baca juga: Kadin dorong kerja sama perdagangan RI-AS melalui "limited trade deal"
Ia beralasan, pameran dilanjutkan secara virtual karena besarnya animo masyarakat untuk bertransaksi, sementara pada pameran luring jumlah buyer yang diperbolehkan datang bertransaksi secara dibatasi hanya 500 orang per hari.
"Secara umum, target kami sudah terpenuhi. Jumlah buyer offline selama empat hari kemarin mencapai 2 ribu, malah lebih karena sebenarnya animo masyarakat untuk datang sangat besar. Hanya saja, karena ada pembatasan, mereka tidak bisa leluasa datang semua," ujar Yusuf.
Ia menilai besarnya animo masyarakat menjadi pertanda ekonomi Jatim semakin bergeliat. Masyarakat tidak lagi merasakan kekhawatiran yang berlebih untuk melaksanakan kegiatan ekonomi ketika dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Sosial distancing harus tetap dilakukan. Makanya ketika berkunjung secara online, mereka harus daftar dulu via online, by name by address. Penggunaan masker dan handsanitizer juga ditekankan ketika masuk area pameran. Hasilnya, transaksi berjalan dengan lancar. Pengunjung merasa aman sementara UMKM yang menjual juga bisa melakukan transaksi dengan perasaan aman, tanpa khawatir penyebaran virus COVID-19," tambahnya.
Baca juga: Kadin tunggu aturan teknis UUCK dukung kemudahan usaha sektor pangan
Sementara itu, total transaksi pada pagelaran luring INAPRO Expo 2020 selama empat hari mencapai Rp973,3 juta.
"Besaran transaksi tersebut sudah sangat bagus mengingat dilaksanakan di masa pandemi. Terlebih transaksi juga tidak hanya berhenti di saat pameran saja. Transaksi diharapkan akan terus berlanjut karena mereka juga difasilitasi untuk bertemu dengan pebisnis dari sejumlah negara," katanya.
Ketua Penyelenggara INAPRO Expo 2020 sekaligus Direktur PT Amara Satu Raya, Yusuf Karim Ungsi di Surabaya, Minggu, mengatakan lanjutan pameran akan dilakukan dengan konsep hybrid atau virtual, dan menjadi satu-satunya alternatif jitu bagi pebisnis pameran di masa pandemi.
"Pada pameran INAPRO 2020 yang digelar luring/offline telah rampung, dan ditutup pada Minggu (22/11) oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun pameran berkonsep hybrid ini masih terus berlangsung secara daring hingga akhir Desember 2020," kata Yusuf, kepada wartawan.
Baca juga: Kadin dorong kerja sama perdagangan RI-AS melalui "limited trade deal"
Ia beralasan, pameran dilanjutkan secara virtual karena besarnya animo masyarakat untuk bertransaksi, sementara pada pameran luring jumlah buyer yang diperbolehkan datang bertransaksi secara dibatasi hanya 500 orang per hari.
"Secara umum, target kami sudah terpenuhi. Jumlah buyer offline selama empat hari kemarin mencapai 2 ribu, malah lebih karena sebenarnya animo masyarakat untuk datang sangat besar. Hanya saja, karena ada pembatasan, mereka tidak bisa leluasa datang semua," ujar Yusuf.
Ia menilai besarnya animo masyarakat menjadi pertanda ekonomi Jatim semakin bergeliat. Masyarakat tidak lagi merasakan kekhawatiran yang berlebih untuk melaksanakan kegiatan ekonomi ketika dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Sosial distancing harus tetap dilakukan. Makanya ketika berkunjung secara online, mereka harus daftar dulu via online, by name by address. Penggunaan masker dan handsanitizer juga ditekankan ketika masuk area pameran. Hasilnya, transaksi berjalan dengan lancar. Pengunjung merasa aman sementara UMKM yang menjual juga bisa melakukan transaksi dengan perasaan aman, tanpa khawatir penyebaran virus COVID-19," tambahnya.
Baca juga: Kadin tunggu aturan teknis UUCK dukung kemudahan usaha sektor pangan
Sementara itu, total transaksi pada pagelaran luring INAPRO Expo 2020 selama empat hari mencapai Rp973,3 juta.
"Besaran transaksi tersebut sudah sangat bagus mengingat dilaksanakan di masa pandemi. Terlebih transaksi juga tidak hanya berhenti di saat pameran saja. Transaksi diharapkan akan terus berlanjut karena mereka juga difasilitasi untuk bertemu dengan pebisnis dari sejumlah negara," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: