Jakarta (ANTARA) - Binatang-binatang eksotis terkurung di padang kecil, pemain akrobat tak bisa bebas bergelantungan, dan para badut tidak bisa membuat penonton tertawa lagi.

Virus corona baru telah membuat Sirkus Zavatelli tidak beroperasi, setidaknya untuk sementara.

Tidak bisa bepergian atau tampil mengelilingi Eropa, sirkus yang dikelola keluarga Prancis ini menunggu pandemi di tempat parkir di Gembloux, kota di Belgia, dan dalam waktu singkat kekurangan dana dalam memberi makan para binatang.

Baca juga: Taiwan gelar sirkus akrobatik modern di Jakarta

"Bagi kami, tidak bisa ke mana-mana sangat menyulitkan karena kami tidak bisa bekerja. Tidak ada pemasukan," kata direktur sirkus Kevin Dubois kepada Reuters.

Sirkus Zavatelli biasanya memasang tenda besar berkapasitas 600 orang di 30 kota setiap tahun. Namun, mereka tidak bisa menggelar pertunjukan secara maksimal sejak kasus COVID-19 mulai muncul di Eropa pada Maret.

Mereka hanya bisa tampil di hadapan penonton yang kapasitasnya dikurangi, atau sama sekali tidak bekerja di tengah pembatasan wilayah di Belgia selama musim semi dan musim gugur.

Sirkus ini biasanya menghadirkan penampilan para pemain sulap dan ahli akrobat, badut, dan penampil yang berjalan di atas tali, dan binatang-binatang seperti unta, llama, kerbau, dan kuda poni.

Baca juga: Aktivis Riau serukan hentikan sirkus lumba-lumba

Namun, kini para staf tinggal di trailer di tempat parkir, berlatih agar tetap terampil dalam sesi latihan luar ruangan di tengah udara musim gugur yang segar.

Para binatang ditempatkan di dalam kandang di bawah tenda bergaris merah putih, dengan jerami berserakan di atas permukaan tanah tempat parkir.

"Terus terang, ini jadi masalah karena kami harus memberi makan 60 ekor binatang," kata Dubois.

Baca juga: MKSI apresiasi Oriental Circus akhiri penggunaan satwa

Biaya makan untuk hewan mencapai sekitar 500 euro setiap pekan. Sirkus ini juga harus membiayai hidup 23 staf sirkus.

"Kami tidak tahu bagaimana caranya memenuhi kebutuhan," kata dia.

Sirkus Zavatelli adalah satu dari tiga sirkus keluarga yang sudah ada sejak 1800 dan dulunya dikenal sebagai Cirque de Paris.

Baca juga: Pemain sirkus terkenal meninggal terjatuh saat atraksi

Dua sirkus lainnya, Armanzo dan Anderland, dimimiliki keluarga yang sama, juga berada di lokasi sewaan di Gembloux, sekitar 50 km di selatan Brussels.

Meskipun sirkus bisa pulang ke Prancis, mereka masih belum diizinkan tampil di sana.

Sama seperti Prancis, Belgia juga sedang memberlakukan pembatasan wilayah kedua sejak pandemi melanda Eropa pada Februari. Meski toko-toko diperkirakan akan kembali dibuka, acara seperti sirkus di Belgia belum boleh beroperasi hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dubois menyayangkan kurangnya dukungan keuangan dari negara.

"Kami belum pernah menerima bantuan keuangan (dari pihak berwenang). Banyak orang memberi kami roti, wortel, mereka membawakan kami benih, jerami. Tapi dalam hal uang, kami tidak mendapatkan apa-apa," kata Dubois.

Baca juga: Interpretasi mimpi Valentino melalui pertunjukan busana serupa sirkus

Baca juga: Perkenalan secuplik Taiwan lewat sirkus modern