Iran: Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan Fakhri Zadeh
28 November 2020 10:05 WIB
Dokumentasi - Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di bandara Baghdad, di Tehran, Iran, 6 Januari 2020. ANTARA/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/File Photo/aww/cfo.
New York (ANTARA) -
Iran mengatakan Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhri Zadeh.
Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis negara itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, yang dilihat oleh Reuters.
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (27/11), seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.
Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.
Sumber: ReutersBaca juga: Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Fakhri Zadeh dibunuh dekat ibu kota
Baca juga: Pesawat tempur Israel serang militer Suriah, pasukan Al Quds Iran
Iran mengatakan Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhri Zadeh.
Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis negara itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, yang dilihat oleh Reuters.
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (27/11), seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.
Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.
Sumber: ReutersBaca juga: Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Fakhri Zadeh dibunuh dekat ibu kota
Baca juga: Pesawat tempur Israel serang militer Suriah, pasukan Al Quds Iran
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: