Meezhdurechenk, Kemerovo (ANTARA News) - Para petugas pertolongan pada ledakan tambang batubara terbesar Rusia di Siberia Barat Selasa malam menemukan lagi delapan mayat, sehingga jumlah korban tewas akibat kecelakaan itu kini mencapai 60 orang.

"Para petugas menemukan delapan mayat lagi, yang menjadikan jumlah korban tewas dalam ledakan itu kini mencapai 60 orang," kata seorang petugas operasi pertolongan Rabu.

Sedikitnya 99 orang cedera dan 30 lainnya masih hilang, setelah dua ledakan terjadi pada tambang batubara Raspadskaya, dekat kota Mezhdurechensk, di wilayah Kemerovo, pada akhir pekan lalu.

Menteri Keadaan Darurat Rusia, Sergey Shoigu, yang terbang ke tambang itu untuk mengawasi jalannya operasi penyelamatan, sebelumnya mengatakan, bahwa upaya pertolongan terhambat oleh ancaman ledakan-ledakan lain, kebakaran dan reruntuhan tambang bawah tanah itu.

Sembilan regu pertolongan berupaya untuk mencapai daerah di mana para petambang diperkirakan hilang. Para petambang itu sedang bekerja ketika ledakan pertama terjadi pada Sabtu lalu.

Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, telah memerintahkan operasi-operasi pertolongan itu diteruskan sampai semua menjadi jelas, bahwa semua upaya mungkin telah dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang yang masih hidup, yang terperangkap di bawah tanah.

Tambang Raspadskaya adalah tambang batubara terbesar di Rusia dan memasok 10 persen dari batubara untuk rumahtangga negara ini, sedangkan ledakan diduga disebabkan oleh gas metan yang dikeluarkan batubara atau dari strata bebatuan dalam proses penambangan batubara.

RIA Novosti/H-AK/M043