Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dunia membutuhkan kepemimpinan kolektif untuk memperbaiki dan mencegah masalah besar yang akan terus timbul.

"Melihat dunia banyak krisis, ada isu-isu besar, kemudian dipertanyakan leadership pada tingkat global, apakah diserahkan pada satu superpower atau pada negara-negara tertentu yang merasa paling kuat," kata Presiden dalam "Presidential Lecture" di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan itu, mantan Presiden Polandia Lech Walesa menjadi pembicara dengan tema "Demokratisasi di Polandia dan Eropa Timur serta Pengaruhnya pada Demokrasi di Dunia pada Abad 21".

Mengenai kepemimpinan dunia, Presiden menilai perlu adanya kepemimpinan bersama untuk mengatasi dan mencari jalan ke luar.

"Pendapat saya adalah kolektif leadership yang berangkat dari tanggungjawab bersama, komitmen bersama dan kesediaan untuk bersama-sama mencari solusi," katanya.

Presiden mengatakan, kepemimpinan bersama dunia seharusnya juga telah digalang bukan saja saat mengatasi krisis tetapi untuk mencegah terjadinya krisis baru.

Presiden menjelaskan, dari paparan Lech Walesa ada dua hal yang bisa diterima dan bisa diserap bahwa dunia akan terus berubah, baik sisi ideologi, sistem ekonomi, tatanan dunia maupun isu-isu besar lainnya.

"Harus kita pahami bahwa perubahan itu milik kita semua dan kita harus beradaptasi dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan itu, agar tidak mengalami shock atau guncangan bahwa perubahan akan terus terjadi," katanya.

Acara itu dihadiri juga oleh Wapres Boediono, sejumlah menteri kabinet serta pimpinan lembaga negara lainnya.
(D012*G003/B010)