Jenewa (ANTARA) - Pakar kedaruratan terkemuka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (27/11) menyatakan akan menjadi "sangat spekulatif" bagi WHO untuk mengatakan virus corona tidak muncul di China, di mana pertama kali teridentifikasi di sebuah pasar pada Desember lalu.
China melemparkan narasi melalui media pemerintah bahwa virus tersebut sudah ada di luar negeri sebelum terdeteksi di Kota Wuhan, mengutip adanya virus corona pada kemasan makanan beku impor dan dokumen ilmiah yang mengklaim virus telah beredar di Eropa tahun lalu.
"Saya rasa sangat spekulatif bagi kami untuk mengatakan bahwa penyakit ini tidak muncul di China," kata Mike Ryan saat konferensi virtual di Jenewa usai disinggung apakah COVID-19 kemungkinan muncul pertama kali di luar China.
"Dari perspektif kesehatan masyarakat jelas bahwa Anda memulai penyelidikan di mana kasus pertama pada manusia muncul," katanya menambahkan bahwa bukti kemudian dapat mengarahkan ke tempat yang lain.
Ryan kembali menegaskan bahwa WHO berencana mengirim para ilmuwan ke pasar Wuhan guna menyelidiki lebih lanjut asal mula virus tersebut.
Sebelumnya, WHO dituding oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump "sentris-China", tuduhan yang sering kali dibantah oleh badan PBB tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Epidemiolog China ungkap pertentangan penutupan Pasar Huanan Wuhan
Baca juga: Di Wuhan ada kampung percontohan anti-COVID
WHO: "Sangat spekulatif" untuk katakan COVID-19 tidak muncul di China
28 November 2020 05:38 WIB
Dokumentasi - Suasana Pasar Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada saat awal-awal penutupan untuk mencegah meluasnya COVID-19. ANTARA/HO-GT.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: