Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik konsultan obesitas dan metabolisme, Samuel Oetoro menyarankan Anda memeriksakan kadar kolesterol secara berkala untuk mengenyahkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk jantung koroner dan stroke.
"Pemeriksaan berkala ini penting karena peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke," ujar dia dalam siaran persnya, ditulis Jumat.
Samuel mengatakan, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid penting dilakukan berkala untuk mendeteksi peningkatan kadar kolesterol yang bisa saja tidak disertai gejala.
Baca juga: Benarkah minum teh tawar mampu turunkan kolesterol?
Baca juga: Konsumsi sayur-sayur ini bila ingin turunkan kolesterol
Selain itu, untuk mencegah kolesterol jahat naik, Anda sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik dan pola makan.
"Angka kejadian kolesterol rendah lebih jarang ditemui dibandingkan dengan angka kejadian kolesterol tinggi. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi rentan mengalami penyumbatan berbagai pembuluh arteri dan peningkatan risiko pembentukan batu empedu," kata Samuel.
Dari sisi pola makan, laman Mayo Clinic menyatakan, beberapa perubahan dalam diet Anda dapat mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung Anda antara lain mengurangi lemak jenuh dan hilangkan lemak trans dalam menu makanan Anda.
Lemak jenuh ditemukan terutama dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh yang bisa meningkatkan kolesterol total Anda. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dapat mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Sebaliknya, makanlah hidangan mengandung asam lemak omega-3 untuk kesehatan jantung lainnya, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3 termasuk salmon, makarel, biji kenari, dan biji rami.
Baca juga: Fakta nutrisi di balik daging kambing
Baca juga: Empat hal yang bisa dilakukan saat kolesterol naik
Tingkatkan asupan serat larut untuk mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Serat larut ditemukan dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, apel dan pir.
Dari sisi aktivitas fisik, pakar kesehatan merekomendasikan latihan setidaknya 30 menit lima kali seminggu atau aktivitas aerobik selama 20 menit tiga kali seminggu.
Selain itu, jika Anda perokok segeralah berhenti untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda.
Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan, sekitar 35 persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga diperburuk dengan prevalensi kolesterol HDL yang rendah, menurut BMC Public Healthy tahun 2019.
Imperial College London menyatakan Asia termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan penderita kolesterol terburuk. Penelitian ini menggunakan analisis data dari 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018.
Kelebihan kolesterol ini diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia.
Terkait pemeriksaan kolesterol, saat ini Anda bisa memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia, salah satunya melalui Good Doctor.
Di halaman utama Good Doctor, pengguna dapat memilih menu Buat Janji Medis yang kemudian akan mengarahkan pengguna ke halaman Pilih Lokasi. Di halaman ini, pengguna dapat mengklik menu Laboratorium Klinik Prodia dilanjutkan memilih jenis pemeriksaan yang ingin dilakukan, tanggal pemeriksaan, serta waktu pemeriksaan.
Setelahnya, pengguna akan diminta untuk mengisi data diri yang sesuai untuk proses konfirmasi. Proses konfirmasi sendiri akan dilakukan maksimal 90 menit setelah pemberian data. Jika jadwal yang diajukan tersedia, maka pengguna akan mendapatkan email konfirmasi dari Good Doctor dan Prodia.
Baca juga: Waktu tepat periksa gula darah demi deteksi dini diabetes
Baca juga: Makanan yang dapat menurunkan kolesterol usai "pesta" daging
Baca juga: Sakit leher bukan gejala kolesterol tinggi
Periksa kolesterol berkala demi enyahkan risko kena sakit jantung
27 November 2020 13:22 WIB
Ilustrasi jumlah kadar kolesterol dalam hasil pemeriksaan darah. (ANTARA/Pixabay)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: