London (ANTARA) - Inggris meminta regulator obat-obatan setempat untuk menilai kandidat vaksin COVID-19 dari Oxford University dan AstraZeneca menjadi pasokan sementara, sebuah langkah menuju peluncuran resmi pada akhir tahun.

AstraZeneca mengharapkan empat juta dosis vaksin akan tersedia di Inggris pada akhir Desember, dan Menteri Kesehatan Matt Hancock menargetkan peluncurannya dimulai sebelum Natal.

"Kami telah secara resmi meminta regulator untuk menilai vaksin Oxford/AstraZeneca, untuk memahami data dan menentukan apakah vaksin itu memenuhi standar keamanan yang ketat," kata Hancock dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Pernyataan ini merupakan langkah penting menuju penyebaran vaksin secepat mungkin."

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sudah menilai vaksin dalam "tinjauan bergulir" saat data mengenai keamanan dan kemanjuran masuk.

Hancock juga telah meminta MHRA untuk menyetujui kandidat vaksin dari Pfizer/BioNTech setelah terbukti 95 persen efektif.

Oxford dan AstraZeneca memublikasikan hasil efikasi sementara pada Senin (23/11), yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut dapat menjadi 90 persen efektif bila diberikan bertahap setengah dosis, kemudian diikuti dosis penuh.

Pertanyaan telah diajukan tentang data Oxford/AstraZeneca dan kekuatan dari hasil itu, meskipun MHRA menyetujui penggunaan rezim dosis-setengah/dosis penuh yang diterima subkelompok dalam percobaan.

Penasihat sains terkemuka Inggris Patrick Vallance mengatakan pada Kamis (26/11) bahwa hasil sementara menunjukkan vaksin Oxford/AstraZeneca berfungsi.

"Hasil utamanya adalah vaksin itu berfungsi dan itu sangat menarik," kata Vallance dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Boris Johnson.


Sumber: Reuters

Baca juga: Pengembang Sputnik V minta AstraZeneca coba gabungkan vaksin

Baca juga: AstraZeneca sebut "vaksin untuk dunia" 90 persen efektif

Baca juga: AstraZeneca sebut "vaksin untuk dunia" 90 persen efektif


RI amankan 100 juta dosis vaksin Inggris AstraZeneca