Akhirnya Ratusan PKL Keputran Bongkar Sendiri Lapaknya
11 Mei 2010 00:01 WIB
Seorang pengendara sepeda melintas di antara keranjang dan kotak milik pedagang sayur, pasca penghadangan menggunakan bambu runcing dan bongkahan batu oleh sejumlah pedagang, di pintu masuk Pasar Keputran Surabaya, Selasa (11/5) pagi. (ANTARA/Eric Ireng)
Surabaya (ANTARA News) - Ratusan pedagang kaki lima di Jalan Keputran, Kota Surabaya, Senin malam membongkar sendiri lapaknya setelah sepekan petugas kepolisian menutup akses perdagangan menuju kawasan itu.
Sebelumnya pedagang setempat menolak direlokasi, bahkan mereka mengancam akan melakukan perlawanan apabila dipaksa pindah dari lokasi tersebut.
Salah seorang pedagang Suwarno, mengatakan dirinya membongkar sendiri lapaknya karena sudah ada pembicaraan bahwa penertiban dilakukan secara baik-baik. "Kami sudah sepakat untuk membongkar sendiri," katanya.
Sejak Senin siang kabar penertiban Pasar Keputran sempat meresahkan para pedagang. Akibatnya, puluhan pedagang kembali bersiaga untuk menghalangi petugas yang masuk. Apalagi setelah melihat puluhan truk mengangkut ratusan polisi dan kendaraan "watercanon" disiagakan dekat lokasi itu.
Sekitar pukul 18.00 WIB beberapa kendaraan "watercanon" mulai merangsek masuk dari sisi Selatan.
Pada saat itu, Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mulai melakukan dialog dan diskusi dengan tokoh-tokoh perwakilan pedagang.
Sekitar pukul 22.00 WIB polisi semakin mendekat dan membatasi ruang gerak pedagang yang menolak ditertibkan.
Polisi akhirnya berhasil menguasai lokasi tanpa ada perlawanan dari para pedagang. Pedagang pun mulai membongkar lapaknya sendiri, bahkan beberapa orang di antara mereka dibantu aparat kepolisian memindahkan meja dagangan.
Meski demikian, para pedagang memastikan tidak akan "menyerah" meski lapak mereka dibongkar. "Ini bukan menyerah, hanya membersihkan lokasi karena kami sadar ini jalan umum," kata salah seorang pedagang.
Para pedagang hanya meminggirkan lapak mereka yang ada di sisi Barat pasar ke sisi Timur.
Menurut mereka tetap akan berjualan di sisi Timur sampai ke Jalan Inspeksi yang sudah ada paving-nya milik Jasa Tirta.
Sebelumnya, Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mengatakan pihaknya mengedepankan pendekatan manusiawi saat merapikan dan membersihkan jalan dari lapak pedagang.
"Di Pasar Keputran ini sebenarnya jalan umum, dan tugas kami merapikan serta membuat lancar pengguna jalan sebagaimana mestinya," katanya. (A052/K004)
Sebelumnya pedagang setempat menolak direlokasi, bahkan mereka mengancam akan melakukan perlawanan apabila dipaksa pindah dari lokasi tersebut.
Salah seorang pedagang Suwarno, mengatakan dirinya membongkar sendiri lapaknya karena sudah ada pembicaraan bahwa penertiban dilakukan secara baik-baik. "Kami sudah sepakat untuk membongkar sendiri," katanya.
Sejak Senin siang kabar penertiban Pasar Keputran sempat meresahkan para pedagang. Akibatnya, puluhan pedagang kembali bersiaga untuk menghalangi petugas yang masuk. Apalagi setelah melihat puluhan truk mengangkut ratusan polisi dan kendaraan "watercanon" disiagakan dekat lokasi itu.
Sekitar pukul 18.00 WIB beberapa kendaraan "watercanon" mulai merangsek masuk dari sisi Selatan.
Pada saat itu, Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mulai melakukan dialog dan diskusi dengan tokoh-tokoh perwakilan pedagang.
Sekitar pukul 22.00 WIB polisi semakin mendekat dan membatasi ruang gerak pedagang yang menolak ditertibkan.
Polisi akhirnya berhasil menguasai lokasi tanpa ada perlawanan dari para pedagang. Pedagang pun mulai membongkar lapaknya sendiri, bahkan beberapa orang di antara mereka dibantu aparat kepolisian memindahkan meja dagangan.
Meski demikian, para pedagang memastikan tidak akan "menyerah" meski lapak mereka dibongkar. "Ini bukan menyerah, hanya membersihkan lokasi karena kami sadar ini jalan umum," kata salah seorang pedagang.
Para pedagang hanya meminggirkan lapak mereka yang ada di sisi Barat pasar ke sisi Timur.
Menurut mereka tetap akan berjualan di sisi Timur sampai ke Jalan Inspeksi yang sudah ada paving-nya milik Jasa Tirta.
Sebelumnya, Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mengatakan pihaknya mengedepankan pendekatan manusiawi saat merapikan dan membersihkan jalan dari lapak pedagang.
"Di Pasar Keputran ini sebenarnya jalan umum, dan tugas kami merapikan serta membuat lancar pengguna jalan sebagaimana mestinya," katanya. (A052/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: