Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Sedikitnya 1.095 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Madarasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) pertama, Senin mengikuti UN ulang.

"Pada UN ulang ini pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur menarget tingkat kelulusan siswa mencapai 90 persen dari jumlah siswa yang hadir dan mengikuti UN ulang," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Kotawaringin Timur, Calon I Ranggon, di Sampit.

Dikatakannya, semua cara pengerjaan lembar jawaban komputer (LJK) pada UN ulang ini sama dengan cara pengerjaan UN utama, hanya pelaksanaannya saja yang agak berbeda.

Menurut Ranggon, perbedaannya adalah adanya penggabungan siswa dari beberapa sekolah yang tidak lulus UN utama. Hal itu dilakukan guna memudahkan pendistribusian soal UN dan pengawasannya.

Sebelum UN ulang di gelar, katanya, tepatnya setelah hasil UN utama diumumkan, pihak Disdikpora dan seluruh sekolah yang ada di Kotawaringin Timur langsung memberikan materi mata pelajaran tambahan dan mengulang materi soal UN utama yang gagal dikerjakan.

Tingkat kesulitan soal UN ulangan tidak sama dengan UN utama, soal yang diujikan pada UN ulang lebih mudah, meski demikian diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dari siswa dalam mengerjakan soal.

"Kami berharap hasil UN ulang kali ini dapat memberikan hasil yang memuaskan dan target yang telah ditentukan dapat tercapai. Target tersebut sebetulnya bisa saja dicapai apabila materi UN ulang yang diberikan sesuai dengan capaian kurikulum yang digunakan di Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya.

Siswa yang gagal dalam UN utama telah diberikan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi UN ulang, hasil UN ulang rencananya akan diumumkan pada 12 Juni 2010 mendatang, diharapkan hasil UN ulang lebih baik dan seluruh siswa dapat lulus.

Tidak tercapainya dan hancurnya hasil UN utama di Kabupaten Kotawaringin Timur disebabkan materi mata pelajaran yang disampaikan guru ke sisiwa pada waktu itu banyak yang belum selesai, sementara jadwal UN dimajukan dari rencana semula.

Ranggon mengungkapkan, tidak selesainya penyampaian materi mata pelajara ke sisiwa juga dikarenakan masih terbatasnya tenaga pengajar di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk tingkat sekolah menengah.

"Saat ini Kabupaten Kotawaringin Timur mengalami kekurangan tenaga pengajar untung tingkat sekolah menengah sebanyak 500 tenaga pengajar. Akibatnya banyak guru yang mememagang mata pelajarang rangkap, sistem seperti ini sebetulnya sangat tidak baik bagi tenaga pengajar maupun siswa yang menerima materi," terangnya.

Sementara itu, Kepala sekolah (Kepsek) SMA-1 Sampit, Ahmad Syaifudi, mengatakan, dari 224 siswa yang mengikuti UN, 118 diantaranya gagal di UN utama dan dirinya berharap seluruh anak didiknya yang mengikuti UN ulang dapat lulus 100 persen.

"Pihak sekolah telah melakukan persiapan selama menjelang digelarnya UN ulang, persiapan tersebut berupa memberikan materi mata pelajaran tambahan dan mengulas kembali materi mata pelajaran UN utama. UN ulang diikuti bagi siswa yang nilai mata pelajarannya tidak mencapai 5,5," ucapnya.

(ANT/S026)