Jakarta (ANTARA) - Polisi Daerah (Polda) Metro Jaya meminta dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui DPRD DKI untuk membiayai pembuatan Kampung Tangguh di Jakarta sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat menyambangi gedung DPRD DKI pada Kamis ini yang diterima langsung oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi; tiga Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik, Abdurrahman Suhaimi, Misan Samsuri; serta Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria.

"Kami datang ke sini ingin meminta dukungan untuk membangun kampung tangguh di Jakarta yang tentunya butuh bantuan dukungan biaya," ucap Fadil di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya dirikan Kampung Tangguh di Jakarta

Lebih lanjut, Fadil menaruh harapan ke wakil rakyat DKI untuk mau mengalokasikan anggaran dalam mensukseskan program Kampung Tangguh di Jakarta untuk memberdayakan masyarakat.

"Karena bagaimanapun jika basis kita berlandaskan komunitas terbawah insyaallah orang kita melawan COVID-19 ini akan lebih efektif," ujarnya.

Baca juga: Swasembada pangan di tengah pandemi

Selain minta dukungan terkait Kampung Tangguh, lanjut Fadil, kedatangannya ini sekaligus untuk membangun komunikasi terutama dalam menghadapi tugas-tugasnya di DKI khususnya dalam penanggulangan kasus COVID-19.

"Saya datang ke sini mohon dukungan dari DPRD DKI karena kami tahu betul bahwa DPRD ini adalah wakil rakyat yang mewakili masyarakat Jakarta," ucap Fadil.

Baca juga: "Kampung Tangguh" untuk menangkal COVID-19 dengan kearifan lokal

Mantan Kapolda Jawa Timur itu berjanji akan berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan pandemi corona yang saat ini masih mewabah di ibu kota.

"Dari sisi keamanan Jakarta, aman damai dan kondusif sehingga semua aktivitas di Ibukota ini sebagai barometer Indonesia bisa berjalan dengan lancar dan baik," ucapnya.

Kampung Tangguh ini, kata Fadil, adalah melibatkan masyarakat bersama dengan unsur-unsur dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), LSM, OKP untuk bekerja bersama di tiap RW untuk menghadapi COVID-19 dan mengelola dampak sosial ekonominya.

"Kalau dia menggunakan konsep kampung tangguh maka dia akan lebih bisa dipertanggungjawabkan karena melibatkan warga. Dia tahu betul siapa di situ yang terdampak. Siapa yang perlu bantuan sehingga penyaluran bansos BLT bisa maksimal," tuturnya.

Selain itu, program ini juga, kata Fadil, bisa mengoptimalkan agar wilayah itu menjadi aman, bebas narkoba, bebas hoaks, bebas radikalisme, intoleransi dan sebagainya.

"Insyaallah nanti akan berjalan saya yakin bisa berjalan dengan baik," ujarnya menambahkan.