Yogyakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta selama ini kesulitan untuk memenuhi permintaan darah dari pasien rumah sakit dan hanya mampu memenuhi 50 persennya tiap bulan.

"Kebutuhan darah yang diperlukan sangat banyak, tiap bulannya dibutuhkan antara tujuh ribu hingga delapan ribu kantong darah tetapi kebutuhan darah tersebut baru terpenuhi antara empat ribu sampai lima ribu kantong," kata pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, KRT Adi Heru Husodo, Minggu.

Menurut dia, dengan banyaknya pendonor darah pihaknya berharap dapat memenuhi pasokan darah yang dibutuhkan.

"Kami akan berupaya menambah jumlah pendonor darah aktif sehingga kebutuhan darah tersebut dapat terpenuhi, selama ini untuk mencukupi kami sering meminta bantun darah di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, bertepatan dengan hari donor darah sedunia ini PMI cabang Kota Yogyakarta memberikan penghargaan kepada para pendonor darah aktif.

"Pemberian penghargaan tersebut dibagi beberapa kriteria, yaitu pertama bagi pendonor 25 kali donor, sebanyak 64 pendonor, mendapatkan piagam dan plakat penghargaan donor darah," katanya.

Kemudian bagi pendonor aktif yang telah 50 kali mendonorkan darahnya mendapatkan piagam, serta plakat penghargaan donor darah.

"Penghargaan berupa piagam, plakat, dan cincin penghargaan donor darah, diberikan bagi mereka yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali yakni sebanyak 15 pendonor. Sedangkan tujuh orang pendonor yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 100 kali, mendapatkan penghargaan berupa piagam, plakat, dan cincin penghargaan donor darah," katanya.

Ia mengatakan, ke depan diharapkan PMI berkiprah lebih banyak lagi bagaimana caranya agar tugas-tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan, karena tugas PMI sangat banyak.

"PMI bergerak bukan hanya bila ada bencana, perang, akan tetapi PMI bergerak pada masa damai, masa tenang, di antaranya melatih kesiapsiagaan anak-anak di sekolah," katanya.
(U.V001/H008/P003)