Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia mengerahkan 70 orang anggota Satuan Penanganan Bencana (satgana) untuk membantu penanganan bencana gempa bumi di Meulaboh, Aceh pada hari Minggu .

"Posko PMI Provinsi Aceh melaporkan, PMI telah mengerahkan 40 anggota Satgana di Kabupaten Simeuleu, 30 Satgana di Meulaboh, ditambah puluhan anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) di Banda Aceh dan Meulaboh untuk membantu evakuasi warga, kata Staf Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI Tia Kurniawan di Posko PMI Pusat, Minggu.

Ia mengemukakan, hal itu perlu dilakukan karena warga sempat panik karena guncangan gempa begitu kuat dalam beberapa menit.

Gempa berkekuatan 7,2 SR dengan kedalaman 30 km mengguncang Meulaboh, Aceh, Minggu (9/5) pukul 12.59 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berpusat di 66 km barat daya Meulaboh, 110 km barat daya Blangpidie, 126 km barat laut Labuhanhaji, 138 km barat laut Sinabang, dan 1.634 km barat laut Jakarta. Pusat gempa di kedalaman 30 km.

Getaran gempa terasa sampai ke Banda Aceh, Lhokseumawe, Bengkulu, bahkan hingga ke Medan.

Lebih lanjut Tia Kurniawan menambahkan selain membantu evakuasi warga, maka PMI juga menggunakan Early Warning System (EWS) untuk membantu memberi peringatan evakuasi kepada para warga di lokasi gempa.

"Saat ini, PMI sedang melakukan pendataan awal di lokasi terkena dampak gempa di Aceh," kata Tia.

Lebih lanjut Tia menjelaskan pemantauan tidak hanya dilakukan di daratan, karena beberapa relawan dari PMI Kabupaten Aceh Barat tambahnya juga melakukan monitoring ke laut tak jauh dari pusat gempa.
(T.J004/A011/P003)