PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) Jumat mengecam `dengan kata yang paling keras` serangan di Sudan barat terhadap konvoi misi gabungan PBB-Uni Afrika di Darfur, yang menewaskan dua petugas penjaga perdamaian Mesir.

Dewan `mengecam dengan kata yang paling keras terhadap serangan-serangan terhadap petugas penjaga perdamaian UNAMID di Darfur...yang menyebabkan tewasnya dua tentara Mesir dan tiga lainnya cedera serius," kata Duta Besar Lebanon, Nawaf Salam, Ketua Dewan Keamanan untuk bulan ini, dalam pernyataannya.

Sebelumnya, perwakilan khusus UNAMID Ibrahim Gambari menyatakan `serangan pengecut itu biadab,` menurut pernyataan UNAMID.

Sementara itu juru bicara PBB, Martin Nesirky, meengatakan bahwa Sekjen PBB Ban Ki-moon `menyatakan kemarahan yang sama` terhadap serangan tersebut.

"Para anggota Dewan Keamanan menyatakan belasungkawa mereka kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan, di samping kepada pemerintah Mesir," kata ketua Dewan Keamanan PBB.

"Mereka mendorong pemerintah Sudan untuk menjamin bahwa semua pelaku cepat diseret ke pengadilan," katanya menambahkan.

Tewasnya kedua prajurit Jumat lalu menjadikan jumlah anggota UNAMID yang meninggal di Darfur sejak pasukan itu digelar di sana pada Januari 2008 mencapai 24 orang.

PBB memperkirakan sekitar 300.000 orang tewas dan lebih dari 2,2 juta lainnya meninggalkan rumah mereka, sejak pemberontakan di Darfur meningkat terhadap pemerintah Khartoum, yang dibantu oleh milisi Arab setempat, pada Februari 2003.

Pemerintah Sudan menyatakan jumlah korban yang tewas dalam pemberontakan itu mencapai 10.000.(H-AK/S004)