Tiga hari berturut-turut, Yogyakarta catat tujuh angka kematian
25 November 2020 20:05 WIB
Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona di kawasan Bantul, D.I Yogyakarta, Selasa (23/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu guna mengingatkan warga agar waspada terhadap COVID-19 serta bertujuan untuk memberikan dukungan atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp. (.)
Yogyakarta (ANTARA) - Angka kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan dalam tiga hari berturut-turut terhitung sejak Minggu (22/11) hingga Selasa (24/11), yaitu total tujuh pasien meninggal dunia.
“Pasien yang meninggal dunia disebabkan mereka memiliki penyakit penyerta, bisa bermacam-macam jenisnya mulai dari jantung, diabetes militus (DM) dan penyakit lainnya,” kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan data yang diakses dari laman corona.jogjakota.go.id, hingga Sabtu (21/11) 2020 terdapat total 27 kasus pasien positif COVID-19 di Kota Yogyakarta meninggal dunia.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dalam tiga hari berikutnya yaitu pada Minggu (22/11) tercatat tiga pasien meninggal dunia, Senin (23/11) dan Selasa (24/11) masing-masing dua pasien meninggal dunia per hari sehingga terdapat 34 pasien meninggal dunia atau 4,4 persen dari total kasus.
Meskipun demikian, Heroe mengatakan, tidak semua pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tidak bisa memulihkan kondisi kesehatannya.
“Banyak juga pasien dengan komorbid yang bisa pulih. Penangan dari segi medis dilakukan semaksimal mungkin serta menjaga kondisi psikologis pasien agar tetap tenang. Kondisi psikologis yang buruk terkadang juga mempengaruhi kondisi fisik pasien dan menyulitkan mereka untuk pulih,” katanya.
Ia menegaskan, meski jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi, namun ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien masih mencukupi, baik untuk perawatan pasien dengan gejala ringan hingga gejala berat.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani yang menyebut, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia memiliki komorbid diabetes militus.
Pada Rabu (25/11), di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 20 kasus terkonfirmasi positif baru, sembilan pasien dinyatakan sembuh atau telah menyelesaikan isolasi mandiri dan tidak ada tambahan kasus pasien meninggal dunia.
Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 179 kasus, 565 pasien sembuh, dan 34 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Bertambah 44 orang, positif COVID-19 di DIY naik jadi 3.506 kasus
Baca juga: Kantor Dinsos Yogya ditutup sementara setelah muncul kasus COVID-19
Baca juga: Selter pasien COVID-19 di Yogyakarta terisi 40 persen
Baca juga: 50 persen kasus COVID-19 Yogyakarta terjadi di Kecamatan Umbulharjo
“Pasien yang meninggal dunia disebabkan mereka memiliki penyakit penyerta, bisa bermacam-macam jenisnya mulai dari jantung, diabetes militus (DM) dan penyakit lainnya,” kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan data yang diakses dari laman corona.jogjakota.go.id, hingga Sabtu (21/11) 2020 terdapat total 27 kasus pasien positif COVID-19 di Kota Yogyakarta meninggal dunia.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dalam tiga hari berikutnya yaitu pada Minggu (22/11) tercatat tiga pasien meninggal dunia, Senin (23/11) dan Selasa (24/11) masing-masing dua pasien meninggal dunia per hari sehingga terdapat 34 pasien meninggal dunia atau 4,4 persen dari total kasus.
Meskipun demikian, Heroe mengatakan, tidak semua pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tidak bisa memulihkan kondisi kesehatannya.
“Banyak juga pasien dengan komorbid yang bisa pulih. Penangan dari segi medis dilakukan semaksimal mungkin serta menjaga kondisi psikologis pasien agar tetap tenang. Kondisi psikologis yang buruk terkadang juga mempengaruhi kondisi fisik pasien dan menyulitkan mereka untuk pulih,” katanya.
Ia menegaskan, meski jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi, namun ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien masih mencukupi, baik untuk perawatan pasien dengan gejala ringan hingga gejala berat.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani yang menyebut, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia memiliki komorbid diabetes militus.
Pada Rabu (25/11), di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 20 kasus terkonfirmasi positif baru, sembilan pasien dinyatakan sembuh atau telah menyelesaikan isolasi mandiri dan tidak ada tambahan kasus pasien meninggal dunia.
Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 179 kasus, 565 pasien sembuh, dan 34 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Bertambah 44 orang, positif COVID-19 di DIY naik jadi 3.506 kasus
Baca juga: Kantor Dinsos Yogya ditutup sementara setelah muncul kasus COVID-19
Baca juga: Selter pasien COVID-19 di Yogyakarta terisi 40 persen
Baca juga: 50 persen kasus COVID-19 Yogyakarta terjadi di Kecamatan Umbulharjo
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: