China adakan pertemuan tingkat tinggi pertama dengan PM baru Jepang
25 November 2020 17:10 WIB
Dokumentasi - Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara saat menjadi tuan rumah makan siang dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, (26/9/2019). ANTARA/REUTERS/Yana Paskova/aa.
Tokyo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Rabu, yang merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama Beijing dengan pemimpin baru Jepang.
Sebelumnya pada Selasa, Wang bertemu dengan mitranya Menlu Jepang Toshimitsu Motegi di mana kedua pihak setuju untuk bekerja sama dalam perdagangan dan upaya memerangi virus corona.
Namun, Menlu China dan Jepang tetap mempertahankan sikap mereka mengenai sengketa wilayah, sehingga meninggalkan masalah keamanan yang belum terselesaikan antara dua negara.
Jepang dan China juga sepakat untuk membuka kembali jalur perjalanan bisnis pada bulan ini dan melanjutkan pembicaraan tentang pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur.
Akan tetapi, kedua menlu tidak membahas tentang penundaan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Tokyo, menurut laporan media Jepang.
Kunjungan dua hari menteri luar negeri China ke Jepang dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kegencaran Beijing di kawasan.
Walaupun strategi keamanan Jepang didasarkan pada aliansinya dengan Amerika Serikat, Jepang juga mengejar kepentingan ekonomi melalui perdagangan dengan China, yang adalah mitra dagang utamanya.
Pada Rabu pagi, Wang Yi bertemu dengan sekretaris kabinet Jepang Katsunobu Kato selama 30 menit, berdasarkan laporan Jiji Press.
China dan Jepang sebagai negara tetangga terlibat dalam berbagai masalah, tetapi masalah itu harus ditangani dengan saling menghormati, kata Wang Yi kepada wartawan setelah pertemuan dengan Kato, menurut Jiji Press.
Wang Yi akan melakukan kunjungan kehormatan pada perdana menteri Jepang Yoshihide Suga, yang sejauh ini berusaha untuk menyeimbangkan ketergantungan ekonomi Jepang yang mendalam pada China dengan masalah keamanan, termasuk klaim Beijing atas pulau-pulau yang disengketakan yang dikendalikan oleh Jepang.
Walaupun Suga menghindari retorika keras anti-China yang digunakan oleh sekutu Jepang, Amerika Serikat, Perdana Menteri Jepang itu telah bergerak untuk melawan pengaruh China dengan memperdalam hubungan dengan Australia dan memilih berkunjung ke Vietnam dan Indonesia untuk perjalanan luar negeri pertamanya.
Baca juga: Menlu China kunjungi Tokyo saat ketegangan kawasan
Baca juga: Jepang amati kondisi hak asasi manusia di Xinjiang China
Baca juga: Saingi pengaruh China, Jepang-Australia perkuat kerja sama pertahanan
Sebelumnya pada Selasa, Wang bertemu dengan mitranya Menlu Jepang Toshimitsu Motegi di mana kedua pihak setuju untuk bekerja sama dalam perdagangan dan upaya memerangi virus corona.
Namun, Menlu China dan Jepang tetap mempertahankan sikap mereka mengenai sengketa wilayah, sehingga meninggalkan masalah keamanan yang belum terselesaikan antara dua negara.
Jepang dan China juga sepakat untuk membuka kembali jalur perjalanan bisnis pada bulan ini dan melanjutkan pembicaraan tentang pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur.
Akan tetapi, kedua menlu tidak membahas tentang penundaan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Tokyo, menurut laporan media Jepang.
Kunjungan dua hari menteri luar negeri China ke Jepang dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kegencaran Beijing di kawasan.
Walaupun strategi keamanan Jepang didasarkan pada aliansinya dengan Amerika Serikat, Jepang juga mengejar kepentingan ekonomi melalui perdagangan dengan China, yang adalah mitra dagang utamanya.
Pada Rabu pagi, Wang Yi bertemu dengan sekretaris kabinet Jepang Katsunobu Kato selama 30 menit, berdasarkan laporan Jiji Press.
China dan Jepang sebagai negara tetangga terlibat dalam berbagai masalah, tetapi masalah itu harus ditangani dengan saling menghormati, kata Wang Yi kepada wartawan setelah pertemuan dengan Kato, menurut Jiji Press.
Wang Yi akan melakukan kunjungan kehormatan pada perdana menteri Jepang Yoshihide Suga, yang sejauh ini berusaha untuk menyeimbangkan ketergantungan ekonomi Jepang yang mendalam pada China dengan masalah keamanan, termasuk klaim Beijing atas pulau-pulau yang disengketakan yang dikendalikan oleh Jepang.
Walaupun Suga menghindari retorika keras anti-China yang digunakan oleh sekutu Jepang, Amerika Serikat, Perdana Menteri Jepang itu telah bergerak untuk melawan pengaruh China dengan memperdalam hubungan dengan Australia dan memilih berkunjung ke Vietnam dan Indonesia untuk perjalanan luar negeri pertamanya.
Baca juga: Menlu China kunjungi Tokyo saat ketegangan kawasan
Baca juga: Jepang amati kondisi hak asasi manusia di Xinjiang China
Baca juga: Saingi pengaruh China, Jepang-Australia perkuat kerja sama pertahanan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: