Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup terkoreksi dipicu aksi ambil untung oleh para investor.

IHSG ditutup melemah 21,78 poin atau 0,38 persen ke posisi 5.679,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,42 poin atau 0,49 persen menjadi 903,46.

"Aksi profit taking terjadi setelah adanya pemberitaan mengenai peningkatan jumlah penderita COVID-19 secara global, serta minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan high positive impact terhadap pasar." kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu.

Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan. Namun pada sesi kedua, indeks melemah dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 2,84 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor manufaktur masing-masing minus 1,57 persen dan minus 1,17 persen.

Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor perdagangan paling tinggi yaitu 1,16 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor keuangan masing-masing 0,25 persen dan 0,18 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp588,3 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.417.552 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,3 miliar lembar saham senilai Rp18,17 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 271 saham menurun, dan 168 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 141,97 poin atau 0,54 persen ke 26.307,56, indeks Hang Seng naik 81,55 poin atau 0,31 persen ke 26.669,75, dan indeks Straits Times meningkat 31,85 atau 1,1 persen ke 2.859,78.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat hari ini, seiring naiknya bursa saham global
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 34,11 poin
Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring naiknya bursa saham regional Asia