Banjarmasin (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mendorong agar para dosen memaksimalkan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi antara lain dengan melakukan sosialisasi dosen berkegiatan Tri Dharma di luar kampus dalam rangka mendukung pencapaian indikator kinerja utama (IKU) LLDIKTI.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Profesor Udiansyah saat membuka kegiatan vicon tentang sosialisasi dosen berkegiatan Tri Dharma di luar kampus di Banjarmasin Rabu mengatakan, sosialisasi tersebut sebagai upaya mendukung peningkatan mutu dan kualitas perguruan tinggi dan dosen di bawah binaannya.

Menurut Udiansyah, dalam rangka melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, beban kerja dosen semakin tinggi, antara lain melakukan kerja secara penuh selama 37,5 jam per minggu.

Ketentuan tersebut, kata dia, tentu membuat dosen agak kesulitan untuk bisa melaksanakan kegiatan di luar kampus, padahal kegiatan tersebut juga penting untuk pengembangan kualitas dosen.

Berdasarkan persoalan tersebut, pemerintah telah mengatur dan memberikan berbagai ketentuan yang bisa dimanfaatkan oleh para dosen untuk tetap bisa melaksanakan Tri Dharma dengan tetap melakukan kegiatan di luar kampus.

Agar para dosen bisa memahami ketentuan-ketentuan tersebut, kata dia, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan menghadirkan nara sumber yang pakar dibidangnya, yaitu, Guru Besar Negeri Semarang Prof. Dr Sutikno St MT.

Baca juga: Kepala LLDIKTI XI sarankan penggabungan PTS untuk tingkatkan mutu

Baca juga: LLDIKTI ingatkan persaingan PTS wilayah Kalimantan semakin berat


"Saya harapkan setelah kegiatan ini, PTS Wilayah Kalimantan bisa meningkatkan tata kelola PT dengan semakin baik," katanya.

Prof Sutikno mengatakan Tri Dharma perguruan tinggi bisa digambarkan sebagai matamorfosis proses menjadi kupu-kupu, yang diawali dengan telur, ulat, kepompong hinggga menjadi kupu-kupu yang indah.

Maknanya adalah, pelaksanaan Tri Dharma adalah proses untuk regenerasi untuk meningkatkan kualitas dosen dan PT untuk bisa menjadi yang terbaik.

Pelaksanaan dosen berkegiatan di luar kampus, bisa masuk menjadi salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, asalkan memenuhi ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan kampus atau Kemenristekdikti.

"Dulu dosen berkegiatan di kampus persepsinya negatif, tetapi sekarang justru didorong, tetapi harus sesuai ketentuan yang diatur oleh kampus," katanya.

Para dosen bisa berkegiatan di luar kampus, bisa dikatakan memenuhi pelaksanaan Tri Dharma PT, antara lain kegiatan dalam rangka pendidikan, seperti dosen sebagai pembimbing.

Ada beberapa kegiatan kampus merdeka yang masuk dosen berkegiatan di luar kampus, antara lain menjadi pembimbing magang kerja mahasiswa di salah satu perusahaan.

Kemudian pembimbing penerapan temuan teknologi proyek di desa, dan menjadikan proyek tersebut sebagai karya pengabdian.

Mengajar di sekolah, misalnya melalui program dosen goes to school, yaitu dosen mengajar para guru sekolah SLTP maupun SLTA tentang metode pembelajaran dan lainnya, selanjutnya menjadi pembimbing pertukaran mahasiswa, melalukan penelitian dengan skenario pendanaan dari dipa Universitas, LLDIKTI, Kemendikbud atau biaya pribadi.

Tidak kalah penting adalah mendukung mahasiswa untuk berjiwa mandiri dengan kegiatan wira usaha misalnya upaya perintisan starup dan lain-lain.

Selanjutnya dosen bisa juga melaksanakan studi atau proyek independen, pada kegiatan ini, dosen bisa menjadi supervisor, kalau dibuat buku, bisa dihargai sebagai kegiatan luaran untuk Tri Dharm.

Membantu melaksanakan proyek kemanusiaan. "Banyak ide untuk melakukan proyek kemanusiaan baik fisik maupun nonfisik dan kegiatannya bisa dilaporkan sebagai luaran pengabdian, apalagi bila ditulis maka bisa menjaid karya ilmiah," katanya.

Pada kegiatan yang diikuti lebih dari 200 orang peserta dari kampus di wilayah Kalimantan tersebut, merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh LLDIKLTI dalam rangka mendukung dan mendorong peningkatan kualitas PTS di Kalimantan.

Baca juga: LLDIKTI: Masih banyak dosen terlambat naik jabatan

Baca juga: LLDIKTI : UPB Pontianak raih akreditasi A