Cilacap (ANTARA) - Warga RW 5 Kelurahan Tambakreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bersama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Semen Indonesia Group) melakukan penanaman mangrove dengan teknik klaster di perairan Pulau Nusakambangan.

"Kami menyediakan 1.000 bibit mangrove dengan ketinggian di atas 1,5 meter, harapannya agar lebih tahan dan angka harapan hidupnya tinggi," kata Community Relations Manager PT SBI Tbk Pabrik Cilacap Kusdiharta di Cilacap, Rabu.

Baca juga: Pertamina Cilacap tanam 50.000 bibit mangrove di Pulau Momongan

Menurut dia, penanaman mangrove tersebut menggunakan teknik klaster atau bergerombol di mana satu lubang ditanami lima bibit mangrove.

Sementara lubang untuk penanaman, kata dia, dibuat sedalam 40 centimeter dengan jarak tanam 1-2 meter.

Ia mengatakan metode tersebut sudah dipraktikkan oleh SBI di lokasi lain sekitar Pulau Nusakambangan dan hasilnya lebih dari 90 persen bisa tumbuh atau hidup.

Baca juga: Kemensos siapkan sejuta bibit mangrove antisipasi ancaman megathrust

"Teknik tanam bergerombol ini adalah solusi yang tepat untuk menanam mangrove di pesisir pantai selatan," katanya.

Menurut dia, penanaman mangrove tersebut merupakan yang kedua kalinya karena pada tahun 2019 telah dilakukan di lokasi yang sama dengan tingkat keberhasilan sekitar 10-20 persen karena bibit pohon yang ditanam hanyut akibat hempasan pasang surut pantai selatan Jawa yang cukup kencang.

Baca juga: Program padat karya tanam mangrove dijalankan di Ogan Komering Ilir

Sementara itu, Ketua RW 5 Kelurahan Tambakreja Ngadiyono menyampaikan terima kasih dan menyambut baik program penanaman mangrove tersebut.

"Selain untuk melestarikan mangrove, juga dapat mengurangi abrasi di wilayah kami yang berbatasan dengan perairan," katanya.

Baca juga: BMKG ingatkan cuaca ekstrem berpotensi landa pegunungan tengah Jateng