Jakarta (ANTARA) - Seluruh maskapai yang tergabung di dalam AirAsia Group, termasuk AirAsia Indonesia meraih peringkat tertinggi tujuh bintang penuh untuk COVID-19 Health Ratings yang diberikan oleh ahli aviasi di Airlineratings.com.

Peringkat ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap penerapan inovasi-inovasi yang membuat penerbangan menjadi lebih lancar, higienis, dan bebas kontak dari sebelumnya.

“Penilaian ini akan mempermudah masyarakat dalam menentukan pilihan untuk mendukung kebutuhan perjalanannya. Kami akan terus berinovasi dalam memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan yang menginginkan rasa aman selama penerbangan," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Sebagaimana dijelaskan pada situs Airlineratings.com, penilaian dilakukan berdasarkan tujuh kriteria termasuk informasi prosedur COVID-19, penggunaan masker, perlengkapan pelindung diri untuk para awak pesawat, penyesuaian layanan makanan dalam pesawat, pembersihan pesawat secara rutin, penyediaan perlengkapan sanitasi, dan pembatasan sosial di dalam pesawat.

Saat ini tamu AirAsia dapat merasakan kenyamanan lebih dengan adanya pengaturan tempat duduk sesuai kapasitas yang ditetapkan pemerintah, prosedur masuk pesawat dimulai dari zona belakang, keluar pesawat per tiga baris dimulai dari depan, proses pemeriksaan yang minim sentuhan, dan semakin terjaga dengan penggunaan pelindung lengkap oleh para petugas darat dan awak kabin.

Chief Operating Officer AirAsia Group, Javed Malik mengatakan pihaknya memastikan bahwa perjalanan udara tidak hanya aman dan terjangkau, tapi juga lebih nyaman, mudah, dan higienis dalam situasi dunia saat ini.

Minggu sebelumnya AirAsia mengumumkan inovasi terbaru Scan2Fly yang merupakan sebuah teknologi terdepan di industri yang dapat menentukan kelayakan penumpang untuk terbang sebelum pelanggan tiba di bandara, termasuk untuk proses verifikasi dokumen persyaratan kesehatan yang diperlukan secara real time.

Dengan Scan2Fly, tamu AirAsia dapat memindai dan mengunggah surat keterangan kesehatan pada saat proses check-in.

Fasilitas ini juga dapat menentukan apakah penumpang telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan perjalanan oleh pihak otoritas, serta apakah surat keterangan bebas COVID-19 yang digunakan masih berlaku. Setelah mengunggah dokumen persyaratan, tamu dapat langsung menerima laporan otomatis dengan status diterima atau ditolak termasuk alasannya jika ditolak.

Sistem ini telah sukses diterapkan dan telah berjalan untuk beberapa penerbangan AirAsia dari Bandara KLIA2 di Malaysia ke/ dari Singapura dan Surabaya, serta dalam waktu dekat akan tersedia untuk penerbangan dari dan ke Jakarta, dan nantinya juga akan diperkenalkan di destinasi lain yang mempersyaratkan dokumen perjalanan sebelum terbang.