IHSG berpotensi menguat hari ini, seiring naiknya bursa saham global
25 November 2020 09:32 WIB
Ilustrasi - Seorang pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/aa.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu bergerak menguat seiring naiknya bursa saham global.
IHSG dibuka menguat 34,11 poin atau 0,6 persen ke posisi 5.735,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,66 poin atau 1,06 persen ke posisi 917,55.
"Hari ini IHSG diperkirakan berpotensi menguat kembali, sejalan dengan penguatan bursa global. Para pelaku pasar juga akan menunggu rilis data penjualan motor di Indonesia, serta nanti malam menunggu data klaim pengangguran dan data pengeluaran konsumsi pribadi di AS," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wall Street melambung tinggi, Indeks Dow Jones menembus angka 30.000
Bursa saham AS pada perdagangan semalam kembali menguat dengan Indeks Dow Jones melewati level psikologis 30.000. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Dow Jones naik 1,54 persen, Indeks S&P500 menguat 1,62 persen, dan Indeks Nasdaq terangkat 1,31 persen.
Penguatan terjadi dengan semakin banyaknya calon vaksin COVID-19 yang diklaim mempunyai tingkat keefektifan lebih dari 90 persen. Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca diklaim mempunyai tingkat efektif 90 persen dengan catatan pemberian suntikan pertama sebesar setengah dosis dan suntikan selanjutnya sebesar satu dosis.
Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca tersebut disebut lebih murah dibanding buatan Pfizer dan Moderna serta tidak memerlukan fasilitas penyimpanan ultra dingin. Selain itu, Sputnik V buatan Rusia juga diklaim memiliki tingkat keefektifan 95 persen.
Baca juga: Erick Thohir sebut ada kemungkinan zona merah jadi prioritas vaksin
Semakin banyaknya calon vaksin yang efektif tersebut membuat perkiraan ekonomi 2021 lebih cerah sehingga membuat investor terus masuk di pasar saham. Di sisi lain, tensi politik AS yang cenderung mereda membuat investor lebih yakin untuk berinvestasi.
Kabar baik vaksin yang membuat prediksi ekonomi diperkirakan akan mulai pulih juga membuat harga minyak menguat. Semalam, Brent naik 3,95 persen dan WTI menguat 4,2 persen seiring tingginya harapan permintaan minyak akan pulih. Di sisi lain, harga emas kembali terkoreksi 1,81 persen.
Baca juga: Harga minyak melonjak tertinggi sejak Maret, ditopang vaksin dan Biden
Baca juga: Harga emas anjlok lagi, investor berburu aset berisiko
Dari domestik, kasus COVID-19 di Indonesia pada Selasa (24/11) kemarin bertambah 4.192 kasus dari jumlah tes sebesar 27.768 spesimen (15,1 persen positive rate) dan kasus sembuh sebesar 2.927 kasus.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 455,86 poin atau 1,74 persen ke 26.621,45, Indeks Hang Seng naik 313,04 poin atau 1,18 persen ke 26.901,24, dan Indeks Straits Times meningkat 21,05 atau 0,73 persen ke 2.912,68.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melambung, terkerek Indeks Dow tembus level 30.000
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, terkerek transisi kepresidenan Biden
IHSG dibuka menguat 34,11 poin atau 0,6 persen ke posisi 5.735,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,66 poin atau 1,06 persen ke posisi 917,55.
"Hari ini IHSG diperkirakan berpotensi menguat kembali, sejalan dengan penguatan bursa global. Para pelaku pasar juga akan menunggu rilis data penjualan motor di Indonesia, serta nanti malam menunggu data klaim pengangguran dan data pengeluaran konsumsi pribadi di AS," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wall Street melambung tinggi, Indeks Dow Jones menembus angka 30.000
Bursa saham AS pada perdagangan semalam kembali menguat dengan Indeks Dow Jones melewati level psikologis 30.000. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Dow Jones naik 1,54 persen, Indeks S&P500 menguat 1,62 persen, dan Indeks Nasdaq terangkat 1,31 persen.
Penguatan terjadi dengan semakin banyaknya calon vaksin COVID-19 yang diklaim mempunyai tingkat keefektifan lebih dari 90 persen. Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca diklaim mempunyai tingkat efektif 90 persen dengan catatan pemberian suntikan pertama sebesar setengah dosis dan suntikan selanjutnya sebesar satu dosis.
Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca tersebut disebut lebih murah dibanding buatan Pfizer dan Moderna serta tidak memerlukan fasilitas penyimpanan ultra dingin. Selain itu, Sputnik V buatan Rusia juga diklaim memiliki tingkat keefektifan 95 persen.
Baca juga: Erick Thohir sebut ada kemungkinan zona merah jadi prioritas vaksin
Semakin banyaknya calon vaksin yang efektif tersebut membuat perkiraan ekonomi 2021 lebih cerah sehingga membuat investor terus masuk di pasar saham. Di sisi lain, tensi politik AS yang cenderung mereda membuat investor lebih yakin untuk berinvestasi.
Kabar baik vaksin yang membuat prediksi ekonomi diperkirakan akan mulai pulih juga membuat harga minyak menguat. Semalam, Brent naik 3,95 persen dan WTI menguat 4,2 persen seiring tingginya harapan permintaan minyak akan pulih. Di sisi lain, harga emas kembali terkoreksi 1,81 persen.
Baca juga: Harga minyak melonjak tertinggi sejak Maret, ditopang vaksin dan Biden
Baca juga: Harga emas anjlok lagi, investor berburu aset berisiko
Dari domestik, kasus COVID-19 di Indonesia pada Selasa (24/11) kemarin bertambah 4.192 kasus dari jumlah tes sebesar 27.768 spesimen (15,1 persen positive rate) dan kasus sembuh sebesar 2.927 kasus.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 455,86 poin atau 1,74 persen ke 26.621,45, Indeks Hang Seng naik 313,04 poin atau 1,18 persen ke 26.901,24, dan Indeks Straits Times meningkat 21,05 atau 0,73 persen ke 2.912,68.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melambung, terkerek Indeks Dow tembus level 30.000
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, terkerek transisi kepresidenan Biden
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: