Sidoarjo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda di Sidoarjo Jawa Timur, menyatakan jika sebagian besar wilayah kabupaten kota di Jawa Timur berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan deras sehingga masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, Selasa, mengatakan beberapa wilayah di Jawa Timur diprediksikan mengalami angin kencang dan hujan deras beberapa hari ke depan.

"Waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep," katanya di Sidoarjo.

Baca juga: BMKG Juanda: Puluhan kabupaten/kota di Jatim berpotensi angin kencang

Baca juga: BMKG prediksi angin kencang di sejumlah wilayah Jatim
Ia mengemukakan hujan disertai angin kencang tidak hanya berpotensi terjadi pada sore hari saja, melainkan juga berpotensi terjadi pada malam hari.

"Untuk suhu udara berkisar antara 14 sampai dengan 35 derajat celsius dengan tingkat kelembaban udara berkisar antara 55 sampai 100 persen. Selain itu, angin masih didominasi dari arah timur ke timur laut dengan kecepatan 5 sampai dengan 30 kilometer per jam," ucapnya.

BMKG juga merilis prakiraan kondisi cuaca maritim perairan Jawa Timur yakni di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Kecepatan angin maksimum di laut Jawa bagian timur 19 knots (35 km/jam) dan S. Hindia selatan Jatim sebesar 15 knots (28 km/jam).
Ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara l,2 - 1,3 meter dan Laut Jawa bagian timur antara 0,2 - 1,5 meter, sedangkan di Hindia selatan Jatim antara 1 - 2,5 m.

Waspada tinggi gelombang lebih dari 2,5 m di Samudera Hindia selatan Jatim.*

Baca juga: Sejumlah wilayah di Jatim alami kekeringan ekstrem

Baca juga: Puncak musim kemarau 2020 Jatim diprakirakan BMKG pada Agustus