Satgas COVID-19: terjadi tren peningkatan pasien IGD
24 November 2020 18:25 WIB
Dokumentasi - Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp. (.)
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengakui terjadi peningkatan pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena positif COVID-19 usai libur panjang.
"Saat ini terjadi peningkatan tren pasien yang masuk rawat jalan, IGD dan juga rawat inap dibandingkan periode sebelum libur panjang. Peningkatan ini kemudian berdampak pada ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit di berbagai daerah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Libur panjang yang dimaksud terjadi pada 28 Oktober sampai dengan 1 November 2020.
Menurut catatan Satgas COVID-19, di DKI Jakarta berdasarkan data per 22 November 2020 tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 69,57 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 71,606 persen.
Sedangkan di provinsi Jawa Barat tempat tidur ICU terisi sebanyak 73,45 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 79,62 persen.
Kemudian provinsi Banten kapasitas tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 97 persen atau mencapai 115 ruangan, untuk ruang isolasi sudah terpakai 80 persen atau 1.413 tempat tidur.
Selanjutnya di Jawa Tengah, tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 80 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 77,4 persen.
Terakhir, di provinsi Jawa Timur tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 54,86 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 57,43 persen.
Baca juga: Menkeu: Indikator ekonomi tak membaik saat libur panjang masa COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 pelajari signifikansi dampak libur panjang
"Dari sejumlah provinsi tersebut pemakaian tempat tidur ICU dan isolasi yang sudah di atas 70 persen berada di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemakaian tempat tidur isolasi di atas 70 persen adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah," ungkap Wiku.
Artinya, menurut Wiku, penularan COVID-19 masih tinggi di masyarakat. Wiku pun meminta kepada masyarakat untuk terus secara disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan kapan pun, di mana pun dan dalam setiap aktivitas yang dilakukan jangan sampai lengah.
"Selain itu, saya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memastikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar bagi para pasien COVID-19 yang saat ini sedang dirawat baik di ruang ICU maupun ruang isolasi sehingga mereka dapat segera sembuh," tambah Wiku.
Wiku juga meminta pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
"Jangan sampai rumah sakit terisi penuh oleh pasien COVID-19 dan menghambat pelayanan kesehatan yang menjadi hak seluruh masyarakat tanpa terkecuali," kata Wiku.
Hingga Selasa (24/11) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 506.302 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.442 kasus. Terdapat 425.313 orang dinyatakan sembuh dan 16.111 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 64.414 orang.
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 129.188 kasus dengan penambahan per Selasa (24/11) adalah 1.015 kasus. Selanjutnya Jawa Timur dengan 59.398 kasus, Jawa Tengah 49.313 kasus, Jawa Barat dengan 48.965 kasus dan Sulawesi Selatan 20.091 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jabar naik usai libur panjang
Baca juga: Pemerintah sudah antisipasi kenaikan kasus COVID-19 pascalibur panjang
"Saat ini terjadi peningkatan tren pasien yang masuk rawat jalan, IGD dan juga rawat inap dibandingkan periode sebelum libur panjang. Peningkatan ini kemudian berdampak pada ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit di berbagai daerah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Libur panjang yang dimaksud terjadi pada 28 Oktober sampai dengan 1 November 2020.
Menurut catatan Satgas COVID-19, di DKI Jakarta berdasarkan data per 22 November 2020 tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 69,57 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 71,606 persen.
Sedangkan di provinsi Jawa Barat tempat tidur ICU terisi sebanyak 73,45 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 79,62 persen.
Kemudian provinsi Banten kapasitas tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 97 persen atau mencapai 115 ruangan, untuk ruang isolasi sudah terpakai 80 persen atau 1.413 tempat tidur.
Selanjutnya di Jawa Tengah, tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 80 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 77,4 persen.
Terakhir, di provinsi Jawa Timur tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 54,86 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 57,43 persen.
Baca juga: Menkeu: Indikator ekonomi tak membaik saat libur panjang masa COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 pelajari signifikansi dampak libur panjang
"Dari sejumlah provinsi tersebut pemakaian tempat tidur ICU dan isolasi yang sudah di atas 70 persen berada di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemakaian tempat tidur isolasi di atas 70 persen adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah," ungkap Wiku.
Artinya, menurut Wiku, penularan COVID-19 masih tinggi di masyarakat. Wiku pun meminta kepada masyarakat untuk terus secara disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan kapan pun, di mana pun dan dalam setiap aktivitas yang dilakukan jangan sampai lengah.
"Selain itu, saya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memastikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar bagi para pasien COVID-19 yang saat ini sedang dirawat baik di ruang ICU maupun ruang isolasi sehingga mereka dapat segera sembuh," tambah Wiku.
Wiku juga meminta pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
"Jangan sampai rumah sakit terisi penuh oleh pasien COVID-19 dan menghambat pelayanan kesehatan yang menjadi hak seluruh masyarakat tanpa terkecuali," kata Wiku.
Hingga Selasa (24/11) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 506.302 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.442 kasus. Terdapat 425.313 orang dinyatakan sembuh dan 16.111 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 64.414 orang.
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 129.188 kasus dengan penambahan per Selasa (24/11) adalah 1.015 kasus. Selanjutnya Jawa Timur dengan 59.398 kasus, Jawa Tengah 49.313 kasus, Jawa Barat dengan 48.965 kasus dan Sulawesi Selatan 20.091 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jabar naik usai libur panjang
Baca juga: Pemerintah sudah antisipasi kenaikan kasus COVID-19 pascalibur panjang
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: