Kementan luncurkan bank pakan ternak dukung swasembada protein hewani
23 November 2020 22:20 WIB
Peluncuran Bank Pakan di Kelompok Tani Ternak Bumbang Wetan Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin. ANTARA/Kementerian Pertanian.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian meluncurkan bank pakan untuk meningkatkan kualitas dan produksi ternak dalam upaya mendukung swasembada protein hewani.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah menyampaikan kebutuhan konsumsi protein asal ternak diprediksi meningkat dua kali lipat pada tahun 2030. Oleh karena itu, adanya bank pakan dapat menjadi salah satu solusi untuk tetap mendukung swasembada protein hewani.
"Hampir 70 persen kesuksesan program peternakan tergantung kesiapan atau ketersediaan pakannya. Oleh karena itu, inovasi Bank Pakan dibangun untuk menjamin ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun," kata Nasrullah di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan program ini juga harus menjadi gerakan masif bagi para petani dan peternak di tengah masyarakat. Menurut dia, bank pakan bisa menjadi solusi karena merupakan komoditas baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat petani dan peternak.
Seiring dengan upaya peningkatan produksi dan penyediaan pakan secara berkelanjutan, kelembagaan bank pakan perlu dibentuk dan dikembangkan sebagai unit usaha pakan yang mendukung penyediaan secara mandiri, terjangkau, bermutu dan berkelanjutan serta dapat dikelola menjadi komoditi usaha baru bagi peternak.
Ditjen PKH Kementan pun telah memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana pengolahan pakan melalui kegiatan "Pilot Project" Bank Pakan Tahun 2020. Lokasinya berada di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB dan Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.
Terkait manajemen usaha bank pakan, Nasrullah menyebut pihaknya sudah membangun sistem aplikasi Bank Pakan Online. Hal ini untuk memudahkan bank pakan melakukan pelaporan produksi, distribusi dan harga pakan secara daring serta menjadikannya sebagai database.
"Dengan adanya database online, diharapkan kinerja Bank Pakan dapat dimonitor secara 'real time' dan dievaluasi baik oleh bank pakan sendiri maupun dinas kabupaten, kota, provinsi dan pusat," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pakan Makmun bersama Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Senin meluncurkan Bank Pakan di Kelompok Tani Ternak Bumbang Wetan Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Desa Mertak ini merupakan desa yang kaya akan sumber pakan. Oleh karena itu, desa ini menjadi salah satu lokasi proyek percontohan pengembangan bank pakan di Indonesia.
"Bank pakan ini nantinya berperan dalam mengelola pakan dari bahan pakan segar menjadi pakan olahan yang salah satunya adalah pakan fermentasi atau pakan awetan seperti silase untuk ternak ruminansia yang dapat tahan selama 1 sampai 2 tahun," kata Makmun.
Bank pakan juga akan diarahkan menjadi pusat pengolahan pakan. Ke depannya, bank pakan diharapkan dapat membuat green concentrate yang bahan bakunya berasal dari tanaman hijauan pakan antara lain Indigofera dan Lamtoro Taramba yang dapat ditanam sendiri oleh peternak.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah menyampaikan kebutuhan konsumsi protein asal ternak diprediksi meningkat dua kali lipat pada tahun 2030. Oleh karena itu, adanya bank pakan dapat menjadi salah satu solusi untuk tetap mendukung swasembada protein hewani.
"Hampir 70 persen kesuksesan program peternakan tergantung kesiapan atau ketersediaan pakannya. Oleh karena itu, inovasi Bank Pakan dibangun untuk menjamin ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun," kata Nasrullah di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan program ini juga harus menjadi gerakan masif bagi para petani dan peternak di tengah masyarakat. Menurut dia, bank pakan bisa menjadi solusi karena merupakan komoditas baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat petani dan peternak.
Seiring dengan upaya peningkatan produksi dan penyediaan pakan secara berkelanjutan, kelembagaan bank pakan perlu dibentuk dan dikembangkan sebagai unit usaha pakan yang mendukung penyediaan secara mandiri, terjangkau, bermutu dan berkelanjutan serta dapat dikelola menjadi komoditi usaha baru bagi peternak.
Ditjen PKH Kementan pun telah memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana pengolahan pakan melalui kegiatan "Pilot Project" Bank Pakan Tahun 2020. Lokasinya berada di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB dan Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.
Terkait manajemen usaha bank pakan, Nasrullah menyebut pihaknya sudah membangun sistem aplikasi Bank Pakan Online. Hal ini untuk memudahkan bank pakan melakukan pelaporan produksi, distribusi dan harga pakan secara daring serta menjadikannya sebagai database.
"Dengan adanya database online, diharapkan kinerja Bank Pakan dapat dimonitor secara 'real time' dan dievaluasi baik oleh bank pakan sendiri maupun dinas kabupaten, kota, provinsi dan pusat," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pakan Makmun bersama Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Senin meluncurkan Bank Pakan di Kelompok Tani Ternak Bumbang Wetan Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Desa Mertak ini merupakan desa yang kaya akan sumber pakan. Oleh karena itu, desa ini menjadi salah satu lokasi proyek percontohan pengembangan bank pakan di Indonesia.
"Bank pakan ini nantinya berperan dalam mengelola pakan dari bahan pakan segar menjadi pakan olahan yang salah satunya adalah pakan fermentasi atau pakan awetan seperti silase untuk ternak ruminansia yang dapat tahan selama 1 sampai 2 tahun," kata Makmun.
Bank pakan juga akan diarahkan menjadi pusat pengolahan pakan. Ke depannya, bank pakan diharapkan dapat membuat green concentrate yang bahan bakunya berasal dari tanaman hijauan pakan antara lain Indigofera dan Lamtoro Taramba yang dapat ditanam sendiri oleh peternak.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: