Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, mencatat jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSD setempat yang sembuh hingga 23 November 2020 mencapai 24.074 orang.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan jumlah pasien sembuh merupakan akumulasi dari pencatatan sejak 23 Maret 2020.

"Sejak 23 Maret-23 November 2020, pasien terdaftar sebanyak 26.683 orang, pasien sembuh 24.074 orang. Pasien terdata dari Tower 6-7," katanya.

Baca juga: Lebih dua ribu pasien COVID-19 jalani rawat inap di RSD Wisma Atlet

Baca juga: RSDC Wisma Atlet gerak cepat hadapi kenaikan pasien COVID-19


Pasien yang harus dirujuk ke RS lain sebanyak 465 orang dan pasien meninggal delapan orang.

Data terbaru, jumlah pasien yang dirawat inap di Tower 6-7 RSD Wisma Atlet yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini sebanyak 2.136 orang, terdiri atas 1.044 pria dan 1.092 perempuan.

Untuk Tower 4-5 yang baru dioperasikan pada pertengahan September 2020, jumlah pasien terdaftar hingga 23 November 2020 mencapai 14.781 orang, pasien sembuh 14.597 orang, dan pasien dirujuk ke RS lain dua orang.

Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 23 Maret 2020 yang memiliki total kapasitas untuk menampung 12 ribu orang.

Tak hanya di RSD Wisma Atlet, Aris juga menyampaikan data terbaru pasien sembuh COVID-19 yang dirawat di RS Khusus Infeksi di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

RSKI Pulau Galang mencatat pasien rawat inap sebanyak 325 orang (188 pria dan 137 perempuan), terdiri atas 325 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, sementara pasien suspek nihil.

Rekapitulasi mulai 12 April-23 November 2020, pasien terdaftar sebanyak 5.158 orang, 2.587 pasien sembuh dan 2.225 pasien suspek selesai menjalani perawatan. Ada 21 pasien yang memerlukan rujukan ke RS lain, sementara pasien yang meninggal dunia nihil.

Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet meningkat pascalibur panjang

RSKI Pulau Galang yang dibangun mulai 9 Maret dan diresmikan penggunaannya pada 6 April 2020 itu untuk mengantisipasi melonjaknya pasien COVID-19 di Indonesia.