Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan jika ada mobil menteri yang "menyelonong" masuk jalur "busway".

"Pasti akan kita tegur. Dulu wakil presiden saja kita tegur kok," kata Foke, panggilan Fauzi Bowo, ketika ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, menanggapi pelanggaran aturan berlalulintas oleh pejabat tinggi negara.

Sebuah mobil dinas milik salah seorang menteri memasuki jalur busway telah menimbulkan kontroversi sejak fotonya dimunculkan di laman jejaring sosial Twitter oleh salah seorang pengguna jalan yang kebetulan melintas.

Mobil milik Menteri Sosial Salim Segaf Aljufrie memasuki jalur busway Transjakarta koridor VI VI Ragunan-Dukuh Atas, tepatnya di kawasan Warung Buncit ke Mampang, Selasa pagi. Toyota Camry plat merah dengan nopol RI 32 itu terlihat melaju persis di belakang armada `busway`.

Ironisnya, di jalur tersebut sedang dilakukan sterilisasi oleh pihak kepolisian selama beberapa hari terakhir, sehingga tindakan salah seorang pejabat itu mendapat sorotan luas di masyarakat.

Kecaman juga muncul dari kalangan anggota DPRD DKI Jakarta, yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan para pejabat yang seharusnya memberikan contoh baik kepada masyarakat luas.

"Ini kejadian paling buruk yang pernah ada. Presiden harus menegur. Pejabat itu publik figur. Harus menjadi contoh yang baik buat masyarakat," ujar Wakil Ketua DPRD DKI, Lulung Lunggana.

Larangan memasuki jalur busway dituangkan dalam Perda tentang Transjakarta, kecuali dengan kebijakan petugas polisi di lapangan, kendaraan lain selain armada Transjakarta dan kendaraan untuk kondisi darurat (pemadam kebakaran atau ambulan) juga dilarang untuk melintas di jalur busway.

Lebih lanjut, Lulung menyebut kejadian penyerobotan jalur itu tidak boleh ditiru oleh pejabat lain sehingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu memberikan teguran kepada Menteri Sosial.

Sebelumnya, tindakan serupa pernah dilakukan oleh Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang pernah menerobos jalur busway koridor I Blok M-Kota sehingga Gubernur DKI saat itu Sutiyoso memberikan teguran keras.

Kecaman juga dilemparkan oleh anggota Komisi B DPRD, Sandy, yang menyebut aksi tidak terpuji menerobos jalur angkutan masal busway Transjakarta harus dihentikan.

"Aturan larangan menerobos jalur busway ini berlaku untuk seluruh masyarakat, tanpa terkecuali," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf telah menyatakan meminta maaf kepada warga Jakarta atas perbuatannya tersebut.

Alasan Mensos menerobos jalur busway tersebut adalah karena dia terlambat untuk mengikuti pembukaan rapat koordinasi (rakor) dan konsultasi hukum MA, Kemenkum HAM, Kejaksaan dan Polri di Istana Negara.

Salim Segaf Aljufri dalam keterangannya kepada pers mengaku telah meminta izin kepada TMC Polda Metro Jaya, namun TMC melalui websitenya membantah telah memberikan izin.

(T.A043/KWR/R009)