Spanyol akan luncurkan program vaksinasi COVID Januari
23 November 2020 07:29 WIB
Sejumlah orang melakukan aksi taekwondo saat memprotes penutupan gedung olahraga, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di lapangan San Jaume, Barcelona, Spanyol, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea/pras/djo (REUTERS/ALBERT GEA)
Madrid (ANTARA) - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Minggu mengatakan pemerintah akan meluncurkan program vaksinasi COVID-19 secara komprehensif pada Januari dan berharap mampu menjangkau sebagian besar populasi dalam waktu enam bulan.
Menurutnya, Spanyol dan Jerman menjadi negara Uni Eropa pertama yang memiliki rencana vaksinasi lengkap.
"Program tersebut mulai berlangsung pada Januari dan mempunyai 13.000 titik vaksinasi," kata Sanchez saat konferensi pers usai KTT G20 daring selama dua hari.
Baca juga: Pendapatan pariwisata di Spanyol merosot akibat COVID-19
Baca juga: Kolaborasi untuk bebas dari cengkeraman virus corona
"Sebagian besar penduduk akan dapat divaksinasi, dengan semua jaminan, pada paruh pertama tahun depan."
Spanyol akan menerapkan strategi nasional tunggal, yang dimulai dengan "kelompok prioritas", kata Sanchez. Ia menambahkan bahwa dirinya akan mempresentasikan skema tersebut di hadapan kabinet pada Selasa dan akan merekrut lebih banyak tenaga kesehatan.
"Ke depannya kami menghadapi beberapa bulan yang sulit, namun kami telah menyusun strategi," ucap Sanchez.
Spanyol mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi kedua di Eropa barat setelah Prancis, dengan sekitar 1,5 juta kasus dan 46.619 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Spanyol syaratkan tes COVID-19 untuk wisatawan negara berisiko tinggi
Baca juga: Pemain Atletico Lucas Torreira positif COVID-19
Menurutnya, Spanyol dan Jerman menjadi negara Uni Eropa pertama yang memiliki rencana vaksinasi lengkap.
"Program tersebut mulai berlangsung pada Januari dan mempunyai 13.000 titik vaksinasi," kata Sanchez saat konferensi pers usai KTT G20 daring selama dua hari.
Baca juga: Pendapatan pariwisata di Spanyol merosot akibat COVID-19
Baca juga: Kolaborasi untuk bebas dari cengkeraman virus corona
"Sebagian besar penduduk akan dapat divaksinasi, dengan semua jaminan, pada paruh pertama tahun depan."
Spanyol akan menerapkan strategi nasional tunggal, yang dimulai dengan "kelompok prioritas", kata Sanchez. Ia menambahkan bahwa dirinya akan mempresentasikan skema tersebut di hadapan kabinet pada Selasa dan akan merekrut lebih banyak tenaga kesehatan.
"Ke depannya kami menghadapi beberapa bulan yang sulit, namun kami telah menyusun strategi," ucap Sanchez.
Spanyol mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi kedua di Eropa barat setelah Prancis, dengan sekitar 1,5 juta kasus dan 46.619 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Spanyol syaratkan tes COVID-19 untuk wisatawan negara berisiko tinggi
Baca juga: Pemain Atletico Lucas Torreira positif COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: