Tutup KTT G20, Arab Saudi serahkan kepemimpinan ke Italia
23 November 2020 01:31 WIB
Tangkapan layar - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berbicara terkait kepemimpinan G20 Italia pada penutupan KTT G20 tahun 2020 yang disiarkan dari Riyadh, Arab Saudi pada Minggu (22/11/2020) malam waktu Jakarta. (ANTARA/Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Negara-negara yang tergabung dalam kelompok 20 Ekonomi Utama (G20) telah merampungkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tahun 2020, sehingga menyudahi kepemimpinan Arab Saudi selama satu tahun terakhir dan menandai dimulainya presidensi oleh Italia untuk tahun 2021.
“Kita telah membuat banyak pencapaian tahun ini. Kita telah memegang teguh komitmen untuk terus bekerja bersama untuk menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 guna menjaga kehidupan dan kesejahteraan, serta melindungi kelompok-kelompok yang paling rentan,” kata pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dalam penutupan KTT G20 yang disiarkan dari Riyadh, Arab Saudi pada Minggu malam waktu Jakarta.
KTT G20 tahun yang diselenggarakan dari tanggal 21 hingga 22 November 2020 secara daring akibat pandemi virus COVID-19, telah menghasilkan sebuah dokumen deklarasi atau Final Communique of the Leaders’ Summit yang mencerminkan komitmen bersama terkait sejumlah isu, termasuk penanganan pandemi, pengembangan dan distribusi vaksin, upaya pemulihan ekonomi global, pemulihan yang inklusif, serta membangun masa depan yang berkelanjutan.
Menurut Raja Salman, deklarasi tersebut mengirimkan pesan atas harapan dan penenteraman hati kepada masyarakat negara-negara G20 dan di seluruh dunia.
“Inilah yang dunia harapkan dari kita. Pencapaian hari ini merupakan puncak dari upaya bersama kita sepanjang tahun yang penuh tantangan ini,” katanya pula.
Dengan berakhirnya kepemimpinan Arab Saudi, Raja Salman yang juga merupakan Penjaga Dua Masjid Suci itu mengatakan negaranya akan terus memainkan peran penting dan berkolaborasi dengan mitra-mitra G20 dan negara lain, guna memastikan tercapainya kerja sama global, serta pencapaian solusi atas tantangan-tantangan paling mendesak di abad ke-21.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pihaknya siap mengambil alih kepemimpinan G20 tahun 2021, dan memimpin komunitas internasional menuju pemulihan pascapandemi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami akan membahas tantangan-tantangan utama yang dihadapi saat ini, dengan menaruh planet bumi di inti agenda, untuk membangun masa depan yang sejahtera untuk semua,” katanya pula.
G20 diisi oleh 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Britania Raya, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, serta Uni Eropa.
Pada bulan Maret lalu, negara-negara tersebut menyelenggarakan KTT darurat, guna merencanakan koordinasi respons global terkait pandemi COVID-19, yang dipimpin oleh Raja Arab Saudi.
Indonesia dijadwalkan mengambil alih kepemimpinan G20 pada tahun 2022, diikuti oleh India pada tahun 2023, dan Brazil pada tahun 2024.
“Kita telah membuat banyak pencapaian tahun ini. Kita telah memegang teguh komitmen untuk terus bekerja bersama untuk menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 guna menjaga kehidupan dan kesejahteraan, serta melindungi kelompok-kelompok yang paling rentan,” kata pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dalam penutupan KTT G20 yang disiarkan dari Riyadh, Arab Saudi pada Minggu malam waktu Jakarta.
KTT G20 tahun yang diselenggarakan dari tanggal 21 hingga 22 November 2020 secara daring akibat pandemi virus COVID-19, telah menghasilkan sebuah dokumen deklarasi atau Final Communique of the Leaders’ Summit yang mencerminkan komitmen bersama terkait sejumlah isu, termasuk penanganan pandemi, pengembangan dan distribusi vaksin, upaya pemulihan ekonomi global, pemulihan yang inklusif, serta membangun masa depan yang berkelanjutan.
Menurut Raja Salman, deklarasi tersebut mengirimkan pesan atas harapan dan penenteraman hati kepada masyarakat negara-negara G20 dan di seluruh dunia.
“Inilah yang dunia harapkan dari kita. Pencapaian hari ini merupakan puncak dari upaya bersama kita sepanjang tahun yang penuh tantangan ini,” katanya pula.
Dengan berakhirnya kepemimpinan Arab Saudi, Raja Salman yang juga merupakan Penjaga Dua Masjid Suci itu mengatakan negaranya akan terus memainkan peran penting dan berkolaborasi dengan mitra-mitra G20 dan negara lain, guna memastikan tercapainya kerja sama global, serta pencapaian solusi atas tantangan-tantangan paling mendesak di abad ke-21.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pihaknya siap mengambil alih kepemimpinan G20 tahun 2021, dan memimpin komunitas internasional menuju pemulihan pascapandemi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami akan membahas tantangan-tantangan utama yang dihadapi saat ini, dengan menaruh planet bumi di inti agenda, untuk membangun masa depan yang sejahtera untuk semua,” katanya pula.
G20 diisi oleh 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Britania Raya, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, serta Uni Eropa.
Pada bulan Maret lalu, negara-negara tersebut menyelenggarakan KTT darurat, guna merencanakan koordinasi respons global terkait pandemi COVID-19, yang dipimpin oleh Raja Arab Saudi.
Indonesia dijadwalkan mengambil alih kepemimpinan G20 pada tahun 2022, diikuti oleh India pada tahun 2023, dan Brazil pada tahun 2024.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: