Mamuju (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tetap merasa optimis tingkat kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA,SMK dan Madrasah Aliyah di daerah itu masih bisa mencapai hingga 95 persen.

"Hasil pengumuman UN kemarin belum bisa kami simpulkan turun, karena masih ada peluang bagi siswa untuk memperpaiki kelulusan itu melalui ujian pengulangan," kata Kepala Diknas Sulbar, Jamil Barambangi, usai mengikuti pelaksanaan upacara peringatan hari pendidikan nasional yang dilaksanakan di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, pada pelaksanaan UN utama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, tingkat kelulusan di Sulbar tercatat sekitar 79,8 persen dari 11 ribu lebih peserta UN utama tersebut.

"Dengan adanya UN pengulangan itu, maka target tingkat kelulusan itu masih dapat kita tekan hingga sesuai dengan target yang telah kita canangkan yakni 95 persen," ujarnya.

Dikatakannya, sekitar 2000 peserta UN pengulangan dari 11 ribu lebih peserta UN utama pada sekolah tingkat SMA, SMK dan MA yang terdapat pada lima kabupaten di Sulbar diantaranya Kabupaten Polman, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara, akan kembali mengikuti UN pengulangan pada tanggal 11 hingga 14 Mey 2010 mendatang.

"Kita berharap, momentum pelaksanaan UN pengulangan itu, para siswa kita bisa memperbaiki diri dengan cara meningkatkan pembelajaran di rumah sebelum pelaksanaan UN pengulangan dimulai," harap Jamil.

Jamil mengatakan, dalam pelaksanaan UN pengulangan, pihaknya tidak akan melakukan interfensi apalagi jika harus merekaya sehingga siswa itu mengalami kelulusan.

"Pelaksanaan UN ini akan kami serahkan sepenuhnya pada sekolah-sekolah untuk melakukan peningkatan hasil UN tersebut tanpa ada tekanan dari Diknas Sulbar," ujarnya.

Ia mengatakan, pelaksanaan fakta kejujuran hasil UN di Sulbar saat ini telah berada pada urutan 20 besar dari 33 provinsi di Indonesia.

"Makanya untuk mempertahankan fakta kejujuran UN tersebut, pihaknya sudah mengingatkan agar pengawasan dalam UN pengulangan tersebut dilakukan secara ketat tanpa ada rekayasa untuk sengaja meloloskan siswa," ucapnya. (ACO/K004)