Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi turun 12 poin menjadi Rp9.022-Rp9.032 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.010-Rp9.020, karena pelaku pasar kembali melepas mata uang Indonesia.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin mengatakan, pasar uang pagi ini didominasi aksi lepas rupiah akibat melemahnya saham-saham di bursa regional.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) tetap mengawasi pergerakan rupiah agar tidak tetap berada di atas angka Rp9.000 per dolar, katanya.

Biasanya, menurut Edwin, pelaku pasar pada awal pekan membeli rupiah, apalagi arus modal asing ke pasar saham masih terjadi.

Pelaku pasar melepas rupiah cenderung hati-hati sehingga koreksi harga terhadap rupiah tidak begitu besar, karena mereka menunggu apakah ada faktor positif yang mendorong untuk kembali membeli rupiah, katanya.

Faktor utama yang mendorong pelaku menunggu, lanjut dia, karena Bank Indonesia (BI) kemungkinan masih menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) tetap berada di level 6,5 persen.

Hal ini akan mendorong pelaku asing tetap menempatkan dananya di pasar uang maupun di pasar saham, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar tetap tinggi, katanya.

Ditanya mengenai 1 Mei 2010 sebagai hari buruh, menurut dia pelaku lokal maupun asing sudah berada di pasar sejak pagi, meski kemarin ada aksi buruh, namun tidak berpengaruh terhadap kegiatan mereka bermain di pasar uang maupun saham.

"Kami optimis pemerintah telah mengantisipasi kegiatan demo oleh buruh dalam upaya menyambut hari buruh sedunia pada 1 Mei 2010," katanya.
(h-CS/A024)